Kagumi Motif, Dosen Tidar Akui Potensi Ekonomi Tenun Donggala

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kagumi Motif, Dosen Tidar Akui Potensi Ekonomi Tenun Donggala

Potensi Ekonomi Sarung Tenun Donggala yang Masih Terabaikan

Sarung tenun khas Donggala menawarkan peluang ekonomi yang besar jika dikelola secara optimal. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Wahyudi, seorang dosen dari Universitas Tidar di Jawa Tengah, setelah mengunjungi Desa Towale, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Kehadirannya di lokasi tersebut berlangsung pada Jumat (12/9/2025), dalam rangka mengikuti Simposium Nasional Akuntansi ke-28 dan ICAE.

Wahyudi menyatakan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing, dan sarung tenun Donggala menonjol dengan motif yang unik dan berbeda dibandingkan daerah lain. Menurutnya, corak dan kekhasan dari tenun Donggala bisa menjadi nilai tambah yang penting untuk dipromosikan secara luas.

Menurut pengamatan Wahyudi, proses pembuatan sarung tenun di Desa Towale menunjukkan keterampilan dan kerajinan yang tinggi. Namun, ia melihat bahwa potensi ekonomi yang dimiliki masih belum sepenuhnya dimanfaatkan. "Jika dikelola dengan baik, potensi ekonomi ini sangat besar," ujarnya.

Ia menekankan bahwa tidak hanya pemerintah desa yang perlu terlibat, tetapi juga pemerintah daerah harus memberikan dukungan yang lebih nyata. Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai seni dan ekonomi dari tenun Donggala adalah dengan memperkuat promosi. Dengan promosi yang gencar, tenun Donggala bisa semakin dikenal baik di tingkat lokal maupun nasional.

Selain itu, Wahyudi menilai bahwa pengembangan industri tenun bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Dengan adanya pelatihan dan bantuan teknis, para pengrajin dapat meningkatkan kualitas produk mereka serta memperluas pasar. Ini juga akan membantu menjaga warisan budaya yang sudah ada selama ratusan tahun.

Pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang nilai seni tenun juga menjadi fokus utama Wahyudi. Ia menyarankan agar pelajar dan generasi muda diajak untuk lebih memahami dan menghargai hasil karya seni lokal. Dengan demikian, generasi penerus akan lebih mudah menjaga dan melestarikan seni tenun Donggala.

Tidak hanya itu, Wahyudi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah dalam mengembangkan industri tenun. Adanya investasi dan dukungan dari sektor swasta bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Selain itu, kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian juga diperlukan untuk memastikan pengembangan yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, Wahyudi menegaskan bahwa tenun Donggala bukan hanya sekadar produk kerajinan, tetapi juga simbol identitas budaya yang layak dijaga dan dikembangkan. Dengan langkah-langkah strategis dan komitmen yang kuat, potensi ekonomi dari sarung tenun ini bisa menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat setempat.