JSMR Buka Peluang Investasi di Jalan Tol Milik BUMN Karya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Strategi Investasi dan Kinerja Jasa Marga Tbk di Tahun 2025

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terus memperluas perannya dalam pembangunan jalan tol di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan berinvestasi pada ruas jalan tol yang terhubung dengan jaringan eksisting milik perseroan. Direktur Utama JSMR, Rivan A Purwantono, menyatakan bahwa perusahaan akan tetap fokus pada pengembangan jalan tol di Pulau Jawa. Hal ini dilakukan karena wilayah tersebut masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan infrastruktur yang signifikan.

Untuk memastikan keberhasilan investasi, JSMR melakukan studi mendalam mengenai proyek-proyek baru yang memiliki prospek menjanjikan. Penilaian ini sangat penting karena investasi dalam pembangunan jalan tol tentu akan berdampak pada kemampuan finansial perusahaan. “Kami terbuka untuk melakukan investasi tol baru dengan porsi minoritas,” ujar Rivan dalam acara Pubex Live 2025.

Selain itu, JSMR juga telah menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp 4,95 triliun pada semester I 2025. Angka ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan tol. Perkiraan serapan dana capex hingga akhir tahun 2025 diperkirakan mencapai kisaran Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun. Namun, realisasi angka ini sangat bergantung pada progres konstruksi dari masing-masing ruas jalan tol yang sedang dikembangkan.

Beberapa proyek yang sedang dalam pengerjaan antara lain Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Tol Jogja-Bawen, Tol Solo-Yogya, Tol YIA-Kulonprogro, Tol Probolinggo-Banyuwangi, dan Tol Akses Patimban. Proses pembebasan lahan di setiap proyek juga sangat bergantung pada alokasi anggaran dari pemerintah. Dengan demikian, kelancaran proyek tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis JSMR, tetapi juga dukungan dari pihak pemerintah.

Dalam rangka meningkatkan kinerja di sisa tahun 2025, JSMR juga merencanakan strategi khusus. Meskipun jumlah hari libur di semester II lebih sedikit dibandingkan semester I, lalu lintas di jalan tol regional metropolitan tetap ramai. Hal ini disebabkan oleh karakteristik jalan tol di wilayah tersebut yang mayoritas digunakan oleh para pekerja atau commuter. Keadaan ini membuat lalu lintas cenderung padat selama hari kerja.

Untuk mencapai target pendapatan, JSMR berupaya menjaga standar operasional minimum (SPM) serta mempertimbangkan dampak penyesuaian tarif jalan tol. Dengan menjaga kualitas layanan dan menyesuaikan harga secara proporsional, perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan.

Sebagai bagian dari strategi keuangan, divestasi aset tol juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan arus kas perusahaan serta membantu memenuhi kewajiban keuangan. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasional JSMR dalam jangka panjang.

Dengan kombinasi investasi, pengelolaan keuangan yang baik, dan strategi pemasaran yang tepat, JSMR siap menghadapi tantangan di tahun 2025. Perusahaan berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun infrastruktur yang mumpuni dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.