Jangan Tergesah! Tanda Cacingan pada Anak yang Harus Diketahui

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Cacingan pada Anak: Penyebab, Tanda-Tanda, dan Cara Mencegahnya

Anak-anak di bawah usia sepuluh tahun sangat rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah cacingan. Meskipun tidak selalu mengancam nyawa, cacingan bisa memengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan dan menimbulkan risiko penularan ke orang lain jika tidak segera ditangani.

Cacingan merupakan kondisi yang sering dialami oleh anak-anak, terutama di daerah dengan fasilitas sanitasi yang kurang memadai. Infeksi ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak serta berpotensi menyebar melalui kontak langsung atau lingkungan yang terkontaminasi.

Penularan cacingan biasanya terjadi ketika anak bersentuhan dengan telur cacing yang ada pada makanan, minuman, atau benda-benda yang terkontaminasi. Kebiasaan sederhana seperti tidak mencuci tangan sebelum makan dapat mempercepat penyebaran infeksi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala-gejala cacingan agar bisa segera mengambil langkah pencegahan dan pengobatan.

Tanda-Tanda Anak Mengidap Cacingan

Banyak anak yang mengalami cacingan tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga sulit untuk didiagnosis. Namun, beberapa tanda-tanda yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Nafsu makan menurun.
  2. Berat badan anak turun.
  3. Sulit berkonsentrasi.
  4. Kurang semangat dan terlihat lemas.
  5. Tidur menjadi tidak nyenyak.
  6. Perut terasa kembung, keras, dan nyeri.
  7. Area anus gatal, merah, dan meradang.
  8. Terdapat cacing dalam feses saat buang air besar.
  9. Mengeluarkan bunyi saat bernapas.
  10. Mudah tersinggung dan emosional.

Jika anak menunjukkan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Cacingan pada Anak

Infeksi cacing pada anak umumnya disebabkan oleh kebersihan yang tidak terjaga. Faktor risiko utamanya antara lain:

  • Tidak mencuci tangan sebelum makan.
  • Sering menggigit kuku.
  • Jajan sembarangan.
  • Mengonsumsi makanan mentah atau tidak higienis.
  • Jarang menggunakan alas kaki.
  • Kontak langsung dengan hewan peliharaan atau orang yang terinfeksi.
  • Cacing bisa masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau sentuhan. Misalnya, ketika tangan anak menyentuh tanah atau tinja yang mengandung telur cacing lalu masuk ke mulut tanpa dicuci.
  • Telur cacing akan menetas di dalam usus dan berkembang biak, membentuk cacing berbentuk benang putih sepanjang sekitar satu sentimeter. Cacing ini bisa bertelur hingga ribuan butir.

Ketika anak menggaruk area anus yang gatal tanpa mencuci tangan, telur cacing bisa menempel di kuku dan menyebar ke orang lain. Untuk mencegah penyebaran, orang tua perlu membiasakan anak menjaga kebersihan diri, terutama dengan mencuci tangan dengan benar setelah bermain dan sebelum makan. Selain itu, pastikan anak tidak bermain di tempat yang kotor dan hindari makanan yang tidak higienis.

Dengan pengetahuan yang cukup tentang cacingan, orang tua dapat lebih waspada dan mencegah infeksi tersebut. Jika ditemukan gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan medis agar anak bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat.