Jalannya Menuju Papandayan Jazz Fest 2025: TP Jazz Menggelar Interupsi di KCIC Halim, Sokhi Tampil I

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rangkaian Road to TPJF 2025 Hadirkan Interupsi Jazz di Stasiun KCIC Halim

The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025 yang akan digelar pada 4–5 Oktober mendatang kembali menghadirkan rangkaian acara menarik. Salah satunya adalah program Road to TPJF yang berupa Interupsi Jazz. Kali ini, acara spesial tersebut diadakan di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, dengan tampilan istimewa dari band Sökhi pada Jumat, 22 Agustus 2025, pukul 16.00 WIB.

Interupsi Jazz merupakan inisiatif TPJF untuk membawa musik jazz lebih dekat ke masyarakat luas. Acara ini hadir dalam ruang-ruang publik yang tidak biasa, memberikan kejutan musikal yang tak terduga. Kehadirannya di KCIC Halim bukan hanya sebagai hiburan bagi para penumpang, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari misi TPJF untuk memperluas apresiasi musik jazz di Indonesia.

Bobby Renaldi, Founder TP Jazz Management sekaligus General Manager The Papandayan, menyampaikan bahwa program Interupsi Jazz adalah bagian dari semangat TPJF untuk menyajikan musik jazz tidak hanya di panggung besar, tetapi juga bisa dinikmati di ruang publik. Ia ingin agar setiap orang merasa nyaman dan siap menerima pengalaman jazz yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Band Sökhi yang dikenal dengan warna musik segar dan eksplorasi jazz modern berhasil mencuri perhatian para penumpang. Penampilan mereka menunjukkan bahwa jazz dapat hidup dan dinikmati di berbagai tempat, termasuk di stasiun kereta cepat yang menjadi simbol kemajuan transportasi Indonesia.

Sökhi adalah proyek musikal yang dibentuk pada awal tahun 2019 oleh Rolanda Sasongko (violin), Ereza Gandi (gitar), dan Batara Watson (gitar). Band ini menghadirkan musik unik dengan menggabungkan inspirasi lintas genre seperti Gypsy Jazz dan Ragtime, serta lirik berbahasa Indonesia yang diciptakan oleh Adikarso dan Andarinyo.

Kombinasi ini menciptakan karakter musik yang segar, berakar pada tradisi, namun tetap kontemporer dan dekat dengan pendengar. Kehadiran Sökhi di KCIC Halim merupakan bagian dari upaya The Papandayan Jazz dalam menciptakan rasa kebersamaan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.

Semangat Bhineka Tunggal Ika dan konsep menghadirkan musik jazz secara menyeluruh, melibatkan, dan mengikutsertakan semua orang dari berbagai latar belakang, kemampuan, atau status tanpa ada yang tertinggal, serta menghargai perbedaan yang ada di antara mereka dengan lebih cair.

Menghadirkan musik bernuansa jazz di KCIC Halim adalah wujud nyata bagaimana musik dapat mempersatukan orang-orang, bahkan di ruang transit yang biasanya harus serba terburu-buru, kata Bobby Renaldi.

Acara Interupsi Jazz di KCIC Halim ini menjadi rangkaian keempat dari Road to TPJF 2025. Gelaran ini semakin memanaskan antusiasme menuju The Papandayan Jazz Fest ke-10 yang tahun ini mengusung tema “A Culture Resonance” serta akan menghadirkan lebih dari delapan panggung musik.

Para penggemar jazz dapat memperoleh informasi lengkap tentang TPJF 2025 melalui situs web www.tpjazzfest.com atau Instagram @TPJazzFest. Tiket TPJF 2025 telah tersedia untuk dibeli melalui link https://goers.co/tpjf2025.