ISI Surakarta Dibuka di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Wujudkan Mimpi Seniman

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perjuangan Panjang Mewujudkan Kampus Seni di Banyuwangi

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama para seniman telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mewujudkan keinginan akan adanya kampus seni di daerah ini. Akhirnya, impian tersebut terwujud dengan dimulainya perkuliahan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta di Banyuwangi. Sejak lama, para seniman dan budayawan di Bumi Blambangan mengharapkan adanya institusi pendidikan seni yang dapat menunjang pengembangan bakat dan kreativitas mereka.

Ipuk menyampaikan bahwa ini merupakan harapan lama dari para seniman dan budayawan setempat. "Ini merupakan harapan bertahun-tahun dari para seniman dan budayawan, agar ada kampus seni di Banyuwangi," ujarnya saat menghadiri acara peresmian mahasiswa baru kampus ISI Surakarta kelas Banyuwangi, di Jl. Dr. Soetomo, Rabu (10/9/2025). Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor ISI Surakarta, Prof. I Nyoman Sukerna.

Sejak dekade 90-an, wacana pembangunan kampus seni di Banyuwangi sudah mulai digagas oleh para budayawan dan pegiat seni. Keberagaman potensi seni dan budaya yang dimiliki Banyuwangi menjadi salah satu pemicu mimpi tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan selama bertahun-tahun, hingga akhirnya pada masa kepemimpinan Ipuk, mimpi itu bisa terwujud.

"Alhamdulillah, atas dukungan para seniman dan banyak pihak, kami berhasil meyakinkan ISI Surakarta untuk bisa membuka cabang perkuliahan di Banyuwangi. Ini dedikasi untuk para seniman Banyuwangi, utamanya para seniman yang telah mendahului kita," kata Ipuk.

Selama proses perkuliahan berlangsung, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan terus melengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Saat ini, ISI Banyuwangi telah membuka Fakultas Pertunjukan dengan dua program studi, yaitu Ethnomusikologi dan Tari untuk tingkat Strata Satu (S1). Di masa depan, rencananya akan terus berkembang dengan tambahan prodi dan fakultas lainnya.

"Semoga dari kampus ini akan lahir generasi seniman-seniman Banyuwangi dan Indonesia yang handal," harap Ipuk.

Hasan Basri, Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), menyambut antusias dibukanya ISI Surakarta di Banyuwangi. "Cita-cita yang lama diimpikan ini akhirnya terwujud. Kita perlu mendukung bersama-sama suksesnya ISI Banyuwangi ini," pintanya.

ISI Banyuwangi akan dikolaborasikan antara para pengajar dari Surakarta dan praktisi seni lokal. Beberapa seniman ternama dijadwalkan untuk mengajar. Di antaranya adalah maestro tari Subari Sufyan, Suko Prayitno, M. Ikhwan, hingga Adlin Mustika Alam. Selain itu, juga ada sejumlah musisi tradisi yang ikut berkontribusi dalam proses pembelajaran, seperti Juwono, Elvin Hendrata, Pungky Hartono, dan lainnya.

"Ini akan menjadi candradimuka untuk mendedar para seniman di Banyuwangi. Tak hanya belajar secara otodidak, tapi juga secara akademis. Sehingga ruh seni Banyuwangi akan semakin kokoh," ungkap salah satu praktisi seni yang turut mengajar, Elvin Hendrata.