Ingin Tanaman Hias? Penderita Asma Harus Tahu Jenis Aman dan Tips Perawatan yang Efektif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tanaman Hias yang Aman untuk Penderita Asma

Bagi penderita asma, keberadaan tanaman hias bisa menjadi hal yang memicu kekhawatiran. Serbuk sari yang memicu alergi, debu pada daun, atau jamur akibat penyiraman berlebih dapat memperburuk gejala asma. Namun, tidak semua tanaman berisiko. Beberapa jenis tanaman indoor justru cenderung aman dan dapat menambah keindahan ruangan tanpa memicu serangan asma.

Tanaman Hias dengan Risiko Rendah

Beberapa tanaman hias terkenal memiliki risiko rendah dalam menghasilkan serbuk sari. Misalnya, peace lily (Spathiphyllum) dikenal dapat membantu menyaring racun dan bahan kimia di udara. Meski jumlah tanaman di rumah biasanya tidak cukup untuk benar-benar memurnikan udara, tanaman ini tetap menjadi pilihan yang baik. Namun, penting untuk diingat bahwa peace lily sangat beracun bagi kucing, sehingga pemilik hewan peliharaan perlu berhati-hati.

Dracaena atau "false palms," termasuk snake plant, juga memiliki output serbuk sari yang rendah dan cocok sebagai penghias ruangan. Namun, tanaman ini juga beracun bagi hewan peliharaan. Kaktus seperti saguaro, barrel, dan old lady cactus hampir tidak menghasilkan serbuk sari di udara, sehingga menjadi pilihan aman lainnya. Begitu pula Pothos atau Devil's ivy, tanaman merambat yang tidak menambah kadar serbuk sari di rumah, tetapi tetap berbahaya bagi hewan peliharaan bila tertelan.

Mitos dan Fakta tentang Tanaman Penyaring Udara

Penelitian NASA pada akhir 1980-an menunjukkan bahwa tanaman dapat membantu menyerap zat kimia di udara. Sejak itu, banyak orang percaya bahwa menempatkan tanaman indoor akan meningkatkan kualitas udara. Namun, studi pada 2019 mengungkap bahwa untuk benar-benar membersihkan udara di rumah, dibutuhkan sekitar 10 tanaman per kaki persegi—jumlah yang jelas sulit dipenuhi di kebanyakan rumah.

Artinya, menambahkan satu atau dua tanaman tidak cukup signifikan dalam memurnikan udara. Bagi penderita asma, penggunaan sistem filtrasi udara atau pembersih udara mungkin jauh lebih efektif untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan.

Tips Berkebun Aman untuk Penderita Asma

Bagi yang ingin menghias halaman atau taman, ada beberapa langkah penting agar tetap ramah bagi penderita asma. Hindari menanam rumput atau rye grass yang menghasilkan serbuk sari ringan dan mudah terbawa angin. Diskusikan pilihan tanaman dengan ahli botani lokal, hindari tanaman beraroma tajam, rutin mencabut gulma, dan pertimbangkan mengganti sebagian rumput dengan elemen taman lain yang tidak memicu alergi.

Ketika menanam, lakukan aktivitas berkebun di pagi hari atau saat angin tenang. Pilih tanaman asli daerah setempat karena cenderung lebih mudah dirawat dan menimbulkan lebih sedikit masalah alergi. Hindari menumpuk kompos yang dapat menjadi sumber jamur dan alergen tambahan.

Perawatan Tanaman Indoor untuk Mengurangi Risiko

Selain memilih jenis tanaman, cara merawatnya juga penting. Bersihkan debu di daun dengan kain lembap secara teratur agar tidak terhirup. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menimbulkan jamur di pot. Pilih tanaman yang proses penyerbukannya melalui serangga ketimbang angin, karena serbuk sarinya tidak mudah terbang.

Langkah lain untuk menjaga udara tetap sehat meliputi menjaga kebersihan sistem pemanas dan pendingin, memastikan cerobong atau perapian berventilasi baik, serta menghindari asap rokok di dalam rumah.

Faktor Pemicu Asma yang Perlu Dihindari

Selain tanaman, ada banyak pemicu asma lain di dalam rumah. Debu dan tungau yang menumpuk di permukaan datar dapat memicu serangan asma. Membersihkan dengan kain lembap secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah masalah ini.

Serbuk sari dari luar ruangan juga bisa terbawa masuk melalui jendela, pintu, atau menempel di pakaian. Bulu dan ketombe hewan peliharaan, serta polutan seperti asap rokok, parfum, dan pengharum ruangan juga dapat memperburuk kondisi pernapasan. Menjaga kebersihan sistem pemanas dan pendingin udara, memastikan cerobong atau perapian berventilasi baik, serta menghindari asap rokok di dalam rumah adalah langkah penting untuk melindungi penderita asma.