IIF Dorong Infrastruktur Berkelanjutan di Usia 80 Tahun RI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Infrastruktur dalam Pembangunan Negeri Selama 80 Tahun Kemerdekaan

Sejak kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, infrastruktur telah menjadi tulang punggung utama bagi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan integrasi nasional. Dalam perjalanan selama delapan dekade, Indonesia telah mengalami transformasi yang luar biasa, terutama dalam sektor infrastruktur.

Pada masa awal kemerdekaan, fokus pembangunan infrastruktur berada pada jalan raya, jembatan, bendungan, dan irigasi, yang bertujuan untuk menopang ketahanan pangan. Di era Orde Baru, pembangunan infrastruktur semakin pesat, dengan peningkatan pembangunan jalan nasional, pembangkit listrik, serta jalan tol pertama di Indonesia, yaitu Jalan Tol Jagorawi yang diresmikan pada tahun 1978.

Memasuki era Reformasi, partisipasi sektor swasta mulai meningkat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam satu dekade terakhir, infrastruktur bahkan menjadi agenda prioritas nasional. Hasilnya, pemerintah telah mampu merealisasikan proyek-proyek besar seperti 2.103 km jalan tol, 40 bendungan, 27 bandara baru, serta proyek strategis lainnya seperti jalur kereta api dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Konektivitas antarwilayah juga diperkuat melalui pembangunan proyek besar seperti Trans-Papua, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sumatra, yang menghubungkan kawasan-kawasan sebelumnya terisolasi. Proyek ini memberikan dampak signifikan terhadap aksesibilitas dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Manfaat dari pembangunan infrastruktur semakin terasa. Kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 10,43% pada triwulan IV-2024, menempati peringkat keempat dari seluruh sektor. Rasio elektrifikasi nasional juga mencapai 99,83% di akhir 2024, yang berarti hampir seluruh rumah tangga di Indonesia telah memiliki akses listrik.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappenas (2024) menunjukkan bahwa Indonesia telah mencapai 62,5% indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), jauh melampaui capaian global yang hanya 17%. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.

Namun, besarnya kebutuhan pembiayaan infrastruktur tidak dapat ditangani sepenuhnya oleh pemerintah. Peran sektor swasta dan institusi pembiayaan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sejak didirikan pada tahun 2010, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) hadir sebagai mitra strategis pemerintah dan swasta untuk menjawab tantangan pendanaan infrastruktur.

Hingga akhir 2024, IIF telah menyalurkan sekitar Rp42,5 triliun pembiayaan bagi lebih dari 150 proyek infrastruktur strategis. Proyek-proyek ini mencakup transportasi, energi, telekomunikasi, air bersih, dan sektor prioritas lainnya. Beberapa capaian utama antara lain:

  • Proyek energi terbarukan dengan kapasitas hampir 700 MWh per tahun, memberi daya listrik bagi 693.000 rumah tangga serta menghindarkan emisi gas rumah kaca hingga 4,81 juta ton CO₂ per tahun.
  • Tujuh proyek air minum yang menyediakan akses air aman dan layak minum bagi lebih dari 6,7 juta orang.
  • Pembangunan fasilitas medis berkapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur, melayani ratusan ribu pasien per tahun.
  • Pembangunan jalan tol strategis sepanjang ratusan kilometer.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan), menyampaikan bahwa momentum 80 tahun kemerdekaan adalah saat refleksi atas perjalanan panjang pembangunan negeri. "Infrastruktur telah mengubah wajah Indonesia, dari keterbatasan di masa awal hingga konektivitas modern saat ini. IIF bangga menjadi bagian dari perjalanan ini, mendukung pembiayaan proyek-proyek yang memberi manfaat nyata secara ekonomi, sosial, dan lingkungan," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (22/8/2025).

Dirgahayu RI ke-80 menjadi titik refleksi sekaligus pijakan menuju Indonesia Emas 2045. Dengan kapasitas pembiayaan yang berpegang pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), IIF menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan swasta dalam membangun infrastruktur Indonesia yang berkelanjutan.