Program Makan Bergizi Gratis Jatim Menjangkau 1,9 Juta Warga, Gubernur Khofifah Tekankan Koordinasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Timur Menunjukkan Kemajuan yang Signifikan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Timur terus menunjukkan perkembangan yang positif. Hingga 20 Agustus 2025, sebanyak 1,9 juta penerima manfaat telah menerima layanan dari program ini melalui 714 Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). Dengan angka ini, program ini menjadi salah satu inisiatif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan bahwa program nasional ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima manfaat, tetapi juga berdampak luas pada berbagai aspek ekonomi dan sosial. Ia menyampaikan bahwa jika program ini dapat berjalan secara maksimal, maka akan ada peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan permintaan terhadap produk pertanian lokal.

“Jika program ini bisa berjalan dengan baik, maka serapan tenaga kerja meningkat, UMKM kita tumbuh, dan produk pertanian lokal juga terserap lebih baik,” ujar Khofifah dalam Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional Bidang Pangan di Kantor Setda Provinsi Jatim.

Tantangan yang Masih Ada

Meskipun capaian program ini cukup tinggi, Khofifah mengakui masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Beberapa kabupaten/kota belum memperbarui data penerima manfaat, sehingga memengaruhi percepatan distribusi.

“Kami berterima kasih kepada Pak Mendagri yang dalam beberapa minggu terakhir sudah melakukan koordinasi khusus, baik untuk MBG, bedah rumah, maupun KDKMP. Tapi memang koordinasi ini masih perlu diperkuat,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti rendahnya partisipasi pesantren dalam program ini. Dari total kebutuhan 3.545 SPPG di Jawa Timur, baru sekitar 6.000 santri yang masuk dalam daftar penerima manfaat, padahal ada banyak pesantren besar dengan jumlah santri mencapai belasan ribu.

“Jika pesantren bisa lebih banyak tercover, percepatan program ini akan jauh lebih signifikan,” tambahnya.

Perlu Dukungan Semua Pihak

Untuk memperluas jangkauan program, Khofifah mendorong optimalisasi Satgas MBG di daerah melalui sosialisasi yang masif dan penguatan sistem informasi. Ia juga membuka opsi pemanfaatan gedung kecil di depan Grahadi sebagai lokasi strategis untuk mendukung distribusi layanan.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi capaian Jawa Timur dalam pelaksanaan program MBG. Ia menyebut capaian tersebut menjadi penyemangat bagi pemerintah pusat.

“Kita ini sering kelelahan, tapi kalau sudah sampai Jawa Timur, semangat lagi. Alhamdulillah, hingga Agustus ini program MBG sudah menjangkau 20 juta penerima manfaat secara nasional, dan Jawa Timur menjadi salah satu yang tertinggi,” ungkap Zulkifli.

Menurutnya, keberhasilan ini didorong oleh dua faktor utama, yakni selesainya pelatihan tenaga pelaksana Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan proses penyelesaian tata kelola program yang tengah difinalisasi melalui Perpres.

“Kerja ini harus dilakukan bersama-sama. Tanpa dukungan semua pihak, program sebesar ini tidak mungkin berjalan maksimal,” tegasnya.