
Perayaan Duka dan Doa untuk Putri Apriyani di Blok Ceblok
Kemarin sore, suasana duka menyelimuti kos-kosan di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Keluarga besar almarhumah Putri Apriyani (24) hadir di lokasi tempat ia meninggal dunia setelah menjadi korban pembunuhan. Mereka tidak hanya datang untuk mengenang, tetapi juga melaksanakan ritual tahlil dan doa bersama. Ratusan warga sekitar turut serta dalam perayaan duka ini.
Kamar nomor 9, tempat Putri ditemukan tewas, menjadi pusat perhatian. Meski masih dalam status penyelidikan, keluarga tetap melakukan tabur bunga di depan pintu kamar tersebut. Bunga mawar dan melati yang ditaburkan memenuhi lantai di depan kamar. Keharuman bunga ini menjadi simbol cinta terakhir dari keluarga kepada Putri yang pergi dengan cara tragis.
Kuasa hukum keluarga Putri, Toni RM, menjelaskan bahwa ritual tabur bunga ini memiliki makna penting. Menurutnya, keluarga melakukan hal tersebut karena adanya pesan khusus dari almarhumah melalui mimpi. Beberapa waktu lalu, Pak Tansim, paman Putri, menerima mimpi dari almarhumah. Dalam mimpinya, Putri berpesan agar dibawakan bunga mawar dan melati ke kosannya.
Toni menambahkan, mimpi itu dianggap sebagai isyarat bahwa arwah Putri masih belum tenang. Oleh sebab itu, keluarga sepakat memenuhi permintaan tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir. "Sepertinya arwah beliau ingin didoakan. Apalagi sampai saat ini, pelaku yang juga pacarnya, Alvian Maulana Sinaga, masih buron," ujarnya.
Warga sekitar kosan pun turut menguatkan dugaan itu. Beberapa mengaku kerap mendengar suara tangisan dari kamar kos Putri pada malam hari. Hal tersebut semakin memperkuat keyakinan keluarga untuk menggelar doa dan tabur bunga. "Sebagai muslim, doa adalah bentuk pengharapan agar almarhumah mendapat ketenangan. Maka keluarga berunding dan memutuskan untuk langsung mendoakan Putri di lokasi," kata Toni.
Proses doa bersama dilakukan sederhana namun penuh makna. Tikar digelar di halaman kosan, lalu keluarga, kerabat, dan warga duduk bersama melantunkan doa-doa. Sementara itu, tabur bunga dilakukan usai doa selesai. Beberapa anggota keluarga terlihat tak kuasa menahan tangis ketika bunga ditebar di depan pintu kamar kos.
Ayah dan ibu Putri tampak hadir dan duduk di barisan depan. Sang ibu terlihat terus menangis sepanjang doa berlangsung. "Saya tidak bisa berkata apa-apa, hanya lemas," ucapnya dengan suara lirih. Momentum haru juga dirasakan paman Putri, Tansim. Ia menegaskan bahwa keluarga besar hanya memiliki satu harapan, yakni agar pelaku segera ditangkap. "Kami hanya ingin pelaku ditangkap. Supaya arwah Putri tenang di alam sana," ujarnya singkat.
Meski berat, keluarga tetap berusaha ikhlas. Namun, rasa kehilangan membuat mereka sulit menahan emosi. Tangisan pecah berulang kali saat prosesi doa berlangsung. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih memburu Alvian Maulana Sinaga, tersangka utama kasus pembunuhan tersebut. Keberadaannya masih menjadi misteri meski sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Warga Indramayu berharap agar kasus ini segera terungkap. Selain demi keadilan untuk Putri, juga agar ketenangan bisa kembali menyelimuti lingkungan kos yang kini penuh cerita mistis. Kegiatan doa dan tabur bunga itu akhirnya ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan keluarga yang ditinggalkan. Malam itu, Blok Ceblok benar-benar larut dalam suasana duka mendalam.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!