
Gubernur Maluku Utara Tegaskan Tidak Akan Menjual Jabatan dan Proyek
Belakangan ini, isu gaji para anggota dewan dan pejabat pemerintah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa besaran gaji dan tunjangan mereka tidak sebanding dengan kinerja yang ditunjukkan. Selain itu, kasus korupsi dan suap yang terjadi di kalangan pejabat juga semakin sering dibongkar.
Di tengah situasi tersebut, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menunjukkan prinsip yang berbeda. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan menjual jabatan atau proyek kepada siapa pun, termasuk orang-orang terdekatnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Sherly Tjoanda dalam sebuah rapat bersama jajaran stafnya. Video pernyataannya kemudian viral di platform X, membuat banyak orang mengenal lebih dekat prinsip yang ia pegang.
Dalam video tersebut, Sherly Tjoanda menyampaikan dengan tegas bahwa tujuan dari pemerintahan dirinya dan Wakil Gubernur adalah mewujudkan good governance. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan pujian dari siapa pun. "Saya tidak memberikan kewenangan pada siapa pun, saudara saya, teman saya, atau orang dekat saya, untuk membawa nama saya, menjual jabatan, atau menjual proyek," ujarnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan tambahan nilai ekonomi dari siapa pun selama lima tahun ke depan. "Saya tidak butuh tambahan nilai ekonomi dari saudara-saudara, teman kerja saya lima tahun ke depan," lanjutnya.
Sherly Tjoanda juga memperingatkan agar tidak ada orang yang membicarakan dirinya di belakang. Terlebih jika orang tersebut tidak mengenal sosoknya. "Jangan berbicara di belakang saya. Saya paling tidak suka orang yang bergosip di belakang saya, apalagi mereka tidak mengenal saya. Saya tidak suka mengatakan hal berkali-kali. Saya tidak perlu marah untuk tidak suka," kata Sherly Tjoanda.
Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari masyarakat, terutama netizen. Bahkan, Sherly Tjoanda diketahui sebagai gubernur terkaya periode 2024-2029. Ia memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 709 miliar. Hal ini membuat banyak orang penasaran dengan latar belakang dan perjalanan karier Sherly Tjoanda.
Profil Singkat Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda adalah istri dari Benny Laos, mantan Bupati Pulau Morotai yang meninggal akibat ledakan perahu cepat pada 12 Oktober 2024. Kehilangan sang suami tentu menjadi duka mendalam bagi Sherly Tjoanda. Mereka menikah pada tahun 2005 di Manado dan dikaruniai tiga anak bernama Edbert, Edelyn, dan Edrick.
Sherly Tjoanda mulai menekuni dunia politik setelah mengikuti jejak sang suami. Ia juga merupakan seorang pengusaha yang aktif di bidang pelayaran dan properti melalui Bela Group. Dengan modal yang cukup besar, ia memutuskan untuk maju di Pilkada 2024 sebagai calon Gubernur Maluku Utara.
Pasangan calon nomor 4 ini diusung oleh beberapa partai politik seperti NasDem, PPP, Demokrat, PKB, PAN, Gelora, Partai Buruh, dan PSI. Keberuntungan tampaknya berpihak pada Sherly Tjoanda dalam pencalonannya.
Riwayat Pendidikan dan Karier
Sherly Tjoanda lahir pada 8 Agustus 1984 di Ambon. Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Petra Surabaya dan S2 di Inholland University, Belanda. Sebagai seorang pengusaha, ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Bela Group.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Sherly Tjoanda mewarisi harta kekayaan dari Benny Laos senilai Rp 700 miliar. Berikut rinciannya:
- Tanah dan bangunan: Rp 201.133.967.263
- Alat transportasi dan mesin: Rp 7.063.315.200
- Harta bergerak lainnya: Rp 37.575.000.000
- Surat berharga: Rp 245.324.000.000
- Kas dan setara kas: Rp 146.173.849.119
- Harta lainnya: Rp 96.968.144.090
Total harta kekayaan Sherly Tjoanda mencapai Rp 709.760.235.594. Angka ini menunjukkan bahwa ia memiliki posisi ekonomi yang kuat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!