
Dominasi Marquez Bersaudara di MotoGP Catalunya 2025
Kemenangan yang diraih oleh pembalap Marquez bersaudara dalam balapan MotoGP Catalunya 2025, baik dalam race sprint maupun balapan utama, menunjukkan dominasi mereka pada musim ini. Meskipun Alex Marquez sempat menghadapi beberapa minggu yang sulit sebelumnya, kini ia telah membuktikan kemampuannya dengan performa yang luar biasa.
Sementara itu, Francesco Bagnaia masih kesulitan dengan Ducati meskipun berhasil finis di posisi ketujuh setelah bangkit dari posisi ke-21 di GP Catalunya. Hal ini menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi oleh Bagnaia belum sepenuhnya teratasi.
Penilaian dari Mantan Pembalap Ruben Xaus
Mantan pembalap, Ruben Xaus, memberikan analisis penting tentang akhir pekan ini. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Alex Marquez tidak memiliki popularitas yang sama seperti yang dilakukannya, tetapi prestasinya sangat spektakuler. Xaus menyebutkan bahwa Marc pernah berkata bahwa saudaranya tidak memiliki bakat sebesar para pembalap hebat, tetapi ia memiliki kapasitas untuk berkembang dan bekerja keras yang bisa membawanya ke level baru.
Xaus juga menyoroti tantangan yang dihadapi Alex Marquez sepanjang karier balapnya, karena selalu dikejar oleh orang-orang yang mengenal nama belakangnya. Ia mengapresiasi kebangkitan Alex Marquez, meski dalam beberapa balapan terakhir ada sedikit tekanan dan beberapa hal yang salah baginya.
Pentingnya Tata Letak Lintasan
Xaus juga menjelaskan betapa pentingnya tata letak lintasan bagi para pembalap. Bukan hanya mereka yang selalu berada di depan yang mendapatkan hasil terbaik. Banyak pembalap yang mencari nafkah dari balapan, termasuk dalam situasi tertentu yang memungkinkan mereka memperoleh hasil positif.
Contohnya adalah Johann Zarco, yang meraih kemenangan di Le Mans dan podium di Silverstone. Ia juga memenangi balapan ketahanan Suzuka 8 Hours. Hasil ini memungkinkannya untuk memperpanjang kontrak dengan LCR meskipun Honda menghadapi situasi sulit.
Kinerja Marc Marquez di Trek yang Tidak Favorit
Xaus juga memuji kerja Marc Marquez dalam mengelola balapan di trek yang secara historis bukanlah favoritnya. Di Austin, Marc sangat percaya diri hingga bisa santai dan jatuh atau membuat kesalahan. Sementara di Catalunya, meski tidak percaya diri, ia tetap fokus.
Menurut Xaus, motor Marc di sini sudah 14 kali mendekatinya. Di balapan lain seperti Austin, di mana dia percaya diri, tiba-tiba ketika sesuatu mendekat, seolah-olah dia tidak menduganya, kesalahan terjadi. Namun, Xaus menilai bahwa Marc telah banyak mempersiapkan diri akhir pekan ini.
Teknisi Marquez mengatakan bahwa Marc tidak meminta apa pun, langsung ke motor dan beradaptasi. Ini menunjukkan komitmen dan kesiapan Marc dalam menghadapi berbagai situasi.
Masalah Bagnaia dengan Ducati
Di sisi lain, rekan setim Marc, Francesco Bagnaia, masih kesulitan dengan GP25. Xaus menirukan ucapan Davide Tardozzi, manajer Ducati, yang menyebutkan bahwa GP24 dan GP25 adalah motor yang sama. Ada tiga hal kecil yang menjadi masalah, termasuk elektronik dan masalah konyol lainnya.
Xaus juga menyampaikan bahwa masalah besar yang dihadapi Bagnaia adalah masalah elektronik. Meski begitu, Marc dan Alex Marquez telah beradaptasi dengan sempurna dengan GP25 dan GP24. Pembalap Gresini tersebut juga telah melakukan langkah maju yang signifikan dibandingkan musim lalu.
Alex Márquez tampil sangat baik di GP22 sehingga ketika mereka pindah ke GP23, ia diharapkan akan jauh lebih baik. Namun, ia menemukan motor yang jauh lebih kritis, beradaptasi lebih sedikit, dan membuat lebih banyak kesalahan.
Marc Marquez berasal dari motor yang sangat kritis, yaitu Honda, ia naik Ducati dan tidak masalah baginya bahwa itu adalah Ducati terburuk. Menurut Xaus, Ducati terburuk itu 10 kali lebih baik daripada Honda terbaik. Marc, yang memulai dari awal dan beradaptasi serta menemukan kembali dirinya di depan, telah berkontribusi sebagian dari dirinya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!