FMCG Es Krim Incar Jaringan 70 Ribu di Seluruh Nusantara

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Ekspansi Luas PT Halocoko Ice Cream Indonesia

PT Halocoko Ice Cream Indonesia, salah satu pemain baru di industri es krim, terus melakukan ekspansi yang signifikan. Perusahaan ini memiliki target untuk mencapai 70 ribu titik penjualan di seluruh Indonesia pada tahun ini. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperluas pangsa pasar dan memenuhi permintaan konsumen.

Deputy General Manager PT Halocoko Ice Cream Indonesia, Jackson, menjelaskan bahwa potensi pasar FMCG es krim masih sangat besar. Berbeda dengan kompetisi kafe soft ice cream yang semakin ketat, ia melihat peluang yang baik dalam pasar FMCG. "Kami melihat pasar FMCG untuk produk es krim masih ada potensi. Karena itu, kami coba masuk ke pasar tanah air," ujarnya dalam acara IFBC Surabaya 2025.

Sejak didirikan, perusahaan telah melakukan penetrasi besar di wilayah Indonesia Barat. Mereka telah menjangkau Jawa Barat, Jabodetabek, hampir seluruh Pulau Sumatera, serta beberapa wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Hingga saat ini, mereka sudah menyuplai lebih dari 30 ribu titik penjualan. Meskipun demikian, Jackson mengatakan bahwa wilayah Indonesia Timur masih belum sepenuhnya dipenetrasi.

Wilayah Jawa Timur, misalnya, hanya memiliki dua mitra distributor, yaitu satu di Surabaya dan satu di Malang. Strategi distribusi yang diterapkan oleh perusahaan tergolong kecil. Satu distributor hanya ditugaskan untuk 300 ribu jiwa. Dengan populasi Jatim sebesar 42 juta jiwa, mereka menargetkan ada 140 mitra distributor. Di Surabaya, mereka membutuhkan lima distributor.

Tahun ini, mereka menargetkan memiliki 70 ribu titik penjualan retail. Jackson optimis karena segmen pasar mereka adalah anak-anak. Oleh karena itu, titik penjualan mereka justru berada di perumahan atau lingkungan sekolah. Untuk mencapai target ini, perusahaan terus berupaya menjalin kerja sama dengan pengusaha lokal. Mitra tersebut harus memiliki cold storage dan jaringan retail di wilayah masing-masing.

Jackson percaya bahwa minat mitra lokal akan tinggi. Respons dari pasar yang sudah dipenetrasi juga cukup baik. Satu titik penjualan bisa menjual sekitar 750 ribu pieces per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa strategi perusahaan efektif dalam menjangkau konsumen.

Fokus pada Rasa Cokelat

Pada kesempatan yang sama, Senior Brand Manager Halocoko Business Unit Viona mengatakan bahwa pihaknya percaya strategi perusahaan untuk fokus pada es krim cokelat akan diterima oleh masyarakat. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa 67 persen konsumen memilih rasa cokelat sebagai peringkat nomor satu.

Viona juga menyatakan keyakinannya bahwa dengan harga yang ditetapkan, perusahaan dapat menembus pasar massal. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga pada kualitas dan preferensi konsumen.

Dengan strategi yang jelas dan komitmen untuk memperluas jaringan, PT Halocoko Ice Cream Indonesia siap menjadi salah satu pemain utama di pasar es krim Indonesia. Tidak hanya fokus pada ekspansi, perusahaan juga memastikan bahwa produknya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.