Warren Buffett Jual Apple, Borong UnitedHealth yang Tengah Turun

Perubahan Strategi Investasi Berkshire Hathaway

Warren Buffett dan tim investor Berkshire Hathaway baru-baru ini menunjukkan perubahan dalam strategi investasinya. Mereka terus mengurangi kepemilikan saham di Apple dan Bank of America, dua perusahaan yang sebelumnya menjadi bagian penting dari portofolio Berkshire. Dengan penurunan ini, Berkshire tampaknya sedang mencari peluang investasi yang lebih menarik di pasar yang sedang berubah.

Apple tetap menjadi salah satu aset utama Berkshire, sementara Bank of America adalah posisi ketiga terbesar dalam portofolio perusahaan. Namun, pada kuartal kedua tahun ini, Berkshire menjual sebagian besar kepemilikan saham di kedua perusahaan tersebut. Penjualan saham Apple mencapai 7 persen, sedangkan untuk Bank of America sebesar 4 persen. Dalam setahun terakhir, jumlah kepemilikan saham di Apple turun sekitar 30 persen, sementara di Bank of America turun hingga 41 persen.

Meskipun pasar saham sedang stabil selama lebih dari 2,5 tahun terakhir, Berkshire memilih untuk berjalan dengan pendekatan yang lebih konservatif. Mereka mempertahankan ratusan miliar dolar dalam bentuk kas dan setara kas. Selain itu, mereka juga menolak beberapa kesempatan pembelian kembali saham (buyback) karena melihat valuasi yang tinggi dan pertumbuhan pasar yang tidak cukup menarik bagi mereka.

Ada juga spekulasi bahwa Berkshire tetap konservatif sebagai persiapan untuk transisi ke pemimpin baru. Greg Abel, seorang veteran Berkshire, akan menggantikan posisi Buffett sebagai CEO. Kinerja saham Berkshire mulai baik di awal tahun, namun mengalami penurunan setelah pengumuman transisi ini.

Penjualan Saham di Apple dan Bank of America

Penurunan kepemilikan saham di Apple dan Bank of America dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Apple telah menghadapi masalah terkait tarif sepanjang tahun ini, dan kemungkinan Buffett dan timnya telah memperkirakan hal ini. Pada saat Presiden Donald Trump menang dalam pemilihan, situasi ini mendorong Berkshire untuk mengurangi posisinya di Apple.

Selain itu, jika Berkshire khawatir tentang kondisi ekonomi, mengurangi kepemilikan saham bank seperti Bank of America juga masuk akal. Pasalnya, saham bank biasanya bersifat cyclical, yang artinya kinerjanya sangat bergantung pada kondisi makroekonomi.

Investasi di Sektor Kesehatan

Pada kuartal kedua, Berkshire memulai posisi besar di UnitedHealth Group, salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat. Investasi ini mencapai USD1,57 miliar. Meskipun saham UnitedHealth mengalami penurunan tajam tahun ini, harga sahamnya naik sekitar 9,5 persen setelah informasi tentang investasi Berkshire beredar.

UnitedHealth menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya asuransi kesehatan yang meningkat. Tren ini umum di seluruh sektor, dengan biaya medis yang diperkirakan mencapai USD6,5 miliar lebih tinggi dari yang diharapkan. Selain itu, UnitedHealth juga sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS terkait praktik penagihan yang mencurigakan.

Namun, meskipun ada penurunan pendapatan yang signifikan, manajemen UnitedHealth masih memperkirakan pertumbuhan pendapatan dua digit pada tahun 2025. Neraca perusahaan tampaknya kuat, dengan laba yang mencapai USD14,3 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini. Selain itu, imbal hasil dividen UnitedHealth saat ini sekitar 3,25 persen, sementara arus kas bebas perusahaan tercatat di atas 10 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menutupi dividen di masa mendatang.

Analisis Investasi Buffett

Buffett dan timnya selalu mencari saham dengan nilai pasar di bawah nilai intrinsik perusahaan. Meskipun UnitedHealth menghadapi tantangan, Buffett melihat potensi di sektor asuransi kesehatan. Ia percaya bahwa perusahaan ini memiliki pangsa pasar yang kuat dan menawarkan proposisi risiko-imbalan yang menarik. Saat ini, UnitedHealth diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba yang lebih rendah dari biasanya, meski ada ekspektasi laba yang lebih rendah tahun ini.