
Kehadiran Menteri Luar Negeri Singapura di Batam, Apresiasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
Kunjungan Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Sosial serta Keluarga Singapura, Zhulkarnain Abdul Rahim, ke Kota Batam menunjukkan antusiasme terhadap perkembangan pesat yang terjadi di wilayah ini. Kedatangan beliau disambut oleh Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakilnya, Li Claudia Chandra.
Selama kunjungan tersebut, Zhulkarnain menyampaikan apresiasi atas pertumbuhan ekonomi Batam yang mencapai 7,04 persen pada tahun 2023. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional, menunjukkan bahwa kota ini berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonominya.
Ia juga mengungkapkan harapan bahwa Batam akan tetap menjadi mitra strategis Singapura. "Batam selalu menjadi teman baik bagi Singapura dan kami harap hubungan erat ini terus terjalin," ujar Zhulkarnain dalam pernyataannya.
Investasi Singapura di Batam Menunjukkan Tanda Positif
Pada tahun 2024, realisasi investasi dari Singapura di Batam mencapai Rp6,51 triliun. Angka ini menempatkan Singapura sebagai salah satu negara dengan kontribusi terbesar dalam Penanaman Modal Asing (PMA) di kota tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Batam mampu menjaga iklim investasi yang kondusif dan menarik minat investor asing.
Dalam kesempatan ini, Konjen Singapura untuk Batam, Gavin Ang, juga hadir dan memberikan dukungan terhadap kerja sama antara kedua pihak. Ia menekankan pentingnya menjaga hubungan yang saling menguntungkan antara Singapura dan Batam.
Sinergi Antara Pemerintah dan Masyarakat
Amsakar Achmad, selaku Kepala BP Batam, menilai bahwa hubungan antara Batam dan Singapura sangat kuat dan saling melengkapi. Ia menekankan bahwa kemitraan strategis ini harus terus dibangun dan diperkuat.
Menurutnya, Batam saat ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25/2025 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, serta PP Nomor 28/2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Kedua regulasi ini memberikan wewenang besar kepada BP Batam dalam hal perizinan. Seluruh perizinan yang sebelumnya dikelola oleh kementerian dan lembaga di Jakarta kini diberikan wewenangnya kepada BP Batam.
Revisi Regulasi untuk Pengembangan Jangka Panjang
Amsakar juga menyebutkan bahwa pemerintah sedang melakukan revisi terhadap PP 46 tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Revisi ini akan memperluas wilayah kerja BP Batam hingga ke wilayah pesisir. Ini merupakan langkah strategis untuk pengembangan Batam ke depan.
Selain itu, ia menekankan bahwa kondisi Batam tetap kondusif meskipun ada eskalasi nasional beberapa waktu lalu. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat keamanan menjadi modal utama dalam meningkatkan iklim dunia usaha yang kompetitif.
Komitmen BP Batam untuk Mendukung Investasi Singapura
Terakhir, Amsakar menyatakan komitmen BP Batam untuk terus mendukung proses investasi dari Singapura di Kota Batam. Ia berharap komunikasi antara kedua pihak dapat terus berjalan lancar.
"Kami atas nama BP Batam dan pemerintah kota berharap komunikasi ini bisa terus terjalin dan semoga Batam, Indonesia dan Singapura terus membangun hubungan yang harmonis di wilayah Asia ini," ujar Amsakar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!