Festival LaLaLa 2025 Berlangsung Meriah Di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Musik sebagai Ruang Aman di Tengah Ketidakpastian

Di tengah situasi politik dan ekonomi yang penuh ketidakpastian, musik tetap menjadi ruang aman bagi banyak orang. Beberapa minggu terakhir, publik dihadapkan pada berbagai isu yang memicu perdebatan, mulai dari tunjangan anggota DPR hingga gaji guru honorer yang masih jadi topik hangat. Selain itu, polemik royalti musik juga semakin memperkuat kekhawatiran tentang masa depan industri ini. Di sisi lain, para promotor konser menghadapi tantangan besar, seperti ketidakpastian izin acara dan tingkat pembelian tiket yang tidak stabil.

Buktinya, dua konser besar tahun ini—Joyland Festival 2025 dan konser HONNE—terpaksa dibatalkan. Namun, di tengah kekecewaan tersebut, LaLaLa Festival 2025 tetap berlangsung dengan penuh semangat. Digelar di JIEXPO Convention Centre and Theatre pada 22–24 Agustus, festival tahunan ini kembali menampilkan line-up internasional dan lokal yang mampu menyulut semangat penonton.

Suasana Meriah Hari Kedua LaLaLa Fest 2025

Hari pertama LaLaLa Fest 2025 telah memberikan vibes yang hangat, namun hari kedua benar-benar menjadi titik emosional yang luar biasa. Di antara sorotan lampu panggung, musik menjadi pelarian sekaligus pengingat bahwa euforia sederhana bisa memberi energi baru.

Saat memasuki area media put Karma Stage, suara merdu Hannah Bahng langsung menyapa. Penyanyi berusia 21 tahun itu membawakan lagu-lagu hits miliknya seperti “what never lived”, “perfect blues”, hingga “Oleander” yang membuat penonton larut dalam atmosfer penuh perasaan. Momen magis terjadi ketika ia membawakan “WILDFLOWER” milik Billie Eilish sambil bermain piano.

Tidak lama setelah itu, saya beralih ke LaLaLa Stage, di mana Alina Baraz mengambil alih panggung. Lagu-lagu seperti “To Me”, “Alone With You”, “Fantasy”, hingga “Floating” terdengar semakin indah, diperkuat oleh suara lantang penonton.

Mew: Penampilan Terakhir yang Penuh Haru

Menjelang malam, giliran Mew, band rock asal Denmark, yang tampil di LaLaLa Stage. Saat Jonas Bjerre dan personel lainnya naik ke panggung, sorakan penonton langsung menggema. Energi yang mereka hadirkan begitu kuat, menciptakan gelombang nostalgia untuk penonton lintas generasi.

Mew membawakan lagu-lagu ikonik seperti “Saviours of Jazz Ballet”, “Chinaberry Tree”, dan “Rows”. Suasana venue penuh dengan nyanyian, teriakan, dan rasa haru, apalagi setelah mengetahui bahwa ini adalah panggung terakhir Mew di Indonesia.

Sebagai penonton, saya merasa sangat beruntung bisa menyaksikan momen ini secara langsung. Ada semacam rasa hangat bercampur sedih ketika menyadari bahwa sebuah era musik bersama Mew akan segera berakhir.

LANY Kembali Lagi

Hari kedua LaLaLa Fest 2025 ditutup dengan spektakuler oleh LANY. Dari awal naik ke panggung, Paul Klein langsung memberi fan service maksimal—menyapa, menaiki barikade, hingga mendekat langsung ke barisan penonton.

Sebagai fans LANY sejak 2018, jujur saya tak bisa menahan air mata saat lagu demi lagu dibawakan seperti “you!”, “dancing in the kitchen”, “Super Far”, "It Even Rains In LA", hingga “Cause You Have To”.

Kejutan terbesar adalah ketika LANY membawakan single terbaru mereka “Know You Naked”—untuk pertama kalinya di Indonesia. Dan bukan hanya sekali, tapi dua kali berturut-turut! Kerumuman penonton pun semakin ramai, semua kamera mengarah ke panggung.

Dinamika Industri Musik di Tengah Keriuhan Ekonomi Indonesia

Kabar manis dari LaLaLa Fest 2025 terasa kontras dengan berita pahit yang sebelumnya menghantam industri musik Indonesia. Kabar kurang menyenangkan datang bagi penggemar HONNE, duo elektronik asal London. Konser yang seharusnya digelar di Bandung pada Rabu, 6 Agustus 2025, resmi dibatalkan dengan alasan keamanan panggung dan izin acara.

Ironisnya, ini bukan kali pertama. Sebelumnya, rencana konser HONNE di Medan pada 31 Juli 2025 juga terpaksa gagal dengan alasan serupa.

Selain itu, publik musik Tanah Air juga harus menelan kenyataan lain yakni pembatalan Joyland Festival 2025. Melalui pengumuman resmi, Plainsong Live selaku promotor menegaskan bahwa tahun ini tidak akan ada Joyland Festival. Mereka menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui banyak pertimbangan.

Dua kabar pembatalan ini semakin menegaskan betapa rapuhnya industri musik Indonesia saat berhadapan dengan kondisi ekonomi yang menurun dan regulasi perizinan yang tak pasti.

Di saat banyak orang masih bergulat dengan isu harga kebutuhan pokok, gaji guru honorer, royalti musik, hingga sorotan publik pada tunjangan DPR, apakah musik masih menjadi ruang rehat kamu juga?