Fakta-Fakta Banjir Besar Bali

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Banjir Besar Melanda Bali, Berikut Fakta-Fakta yang Terungkap

Banjir besar melanda beberapa wilayah di Pulau Bali setelah hujan ekstrem mengguyur kawasan tersebut pada Selasa malam, 9 September 2025. Dampak banjir ini tercatat telah menimpa sebanyak 202 kepala keluarga atau sekitar 620 jiwa hingga Rabu, 10 September 2025. Banyak warga terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka masih terendam air. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan berbagai bangunan dan fasilitas umum.

Hingga saat ini, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih memperbarui data terkait dampak banjir yang terjadi. Berikut adalah fakta-fakta yang telah diketahui:

Sembilan Orang Tewas Akibat Banjir

Menurut laporan BNPB, sampai Rabu malam, 10 September 2025 pukul 18.45 WITA, terdapat sembilan korban meninggal akibat banjir di Bali. Data ini mencakup lima korban di Kota Denpasar, dua di Kabupaten Jembrana, serta satu korban masing-masing di Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung.

Selain itu, ada enam orang yang masih hilang. Tim gabungan yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menurunkan 100 personel untuk melakukan pencarian terhadap keenam orang tersebut. Proses pencarian masih terus berlangsung.

Wilayah Terdampak Mencakup Enam Kabupaten/Kota

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa wilayah yang terdampak banjir mencakup enam kabupaten/kota, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan.

Di Kota Denpasar, tercatat lima korban meninggal dan dua orang hilang. Di Kabupaten Jembrana, terdapat dua korban meninggal dengan total 103 kepala keluarga atau 200 jiwa terdampak. Di Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung masing-masing terdapat satu korban meninggal. Sementara itu, Kabupaten Klungkung mencatat 99 kepala keluarga atau 420 jiwa terdampak. Kabupaten Tabanan masih dalam proses pendataan.

Banyak warga terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir. Di Kabupaten Jembrana, tercatat 85 jiwa yang mengungsi dengan penyebaran di sejumlah posko, seperti Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa.

Curah Hujan Ekstrem Mengguyur Bali

Curah hujan yang terjadi pada Selasa malam mencapai 385,5 mm, dua kali lipat dari batas hujan ekstrem yang ditetapkan sebesar 150 mm per hari. Angka ini dilaporkan oleh Stasiun Klimatologi Bali yang berlokasi di Jembrana. Sementara itu, Stasiun Geofisika Denpasar mencatat curah hujan sebesar 188,4 mm.

Hujan intensitas tinggi mengguyur pulau Bali, terutama Kota Denpasar, selama lebih dari 24 jam sejak Selasa dini hari. Sebelumnya, BMKG telah memberikan peringatan dini cuaca untuk potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Bali pada periode 9-11 September 2025.

BMKG juga menyatakan bahwa peningkatan curah hujan berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada pekan kedua September.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Dalam Kondisi Force Majeure

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dinyatakan dalam kondisi force majeure atau keadaan kahar. Namun, pengelola bandara mengklaim bahwa penerbangan dari dan ke bandara tersebut masih berjalan normal hingga Rabu malam, 10 September 2025.

Gede Eka Sandi Asmadi, Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, menjelaskan bahwa meskipun dalam kondisi force majeure, pengelola bandara dan pemangku kepentingan tetap menjaga standar pelayanan. Ia juga mengimbau calon penumpang untuk menghitung waktu yang dibutuhkan menuju bandara, mengingat sejumlah titik vital menuju bandara lumpuh akibat banjir.

Pihak maskapai juga telah diimbau untuk mengantisipasi adanya keterlambatan penumpang dan memberikan penanganan khusus seperti reschedule atau mekanisme lainnya.