
Kondisi Darurat, Dua Pasien Ibu Hamil Dievakuasi dengan Kesulitan
Dua pasien ibu hamil di Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, harus mengalami proses evakuasi yang cukup rumit. Kedua pasien tersebut sebelumnya dirawat di RSUD Pratama Goran Rium, yang berada di wilayah yang sama. Namun, karena kondisi medis yang memerlukan penanganan lebih lanjut, mereka harus dirujuk ke RSUD Kota Bula.
RSUD Kota Bula menjadi tempat rujukan utama, namun lokasinya berada di pulau yang berbeda dari Pulau Gorom. Hal ini menyebabkan perlu adanya transportasi laut untuk membawa pasien. Pada hari Sabtu (23/6), kedua pasien harus menerjang ombak tinggi agar bisa tiba di tujuan akhir.
Petugas Kesehatan Puskesmas Nama Bahrum Rumadaul menjelaskan bahwa gelombang tinggi membuat perjalanan melalui laut tidak aman. Akibatnya, kedua pasien terpaksa diturunkan di Desa Nama, Kecamatan Sirtaun Wida Timur. Proses penerimaan pasien dilakukan oleh petugas yang datang dari Pulau Gorom menuju Siritau, dan kemudian menjemput pasien di Desa Keta Rumadan.
Selain tantangan cuaca, proses evakuasi juga terhambat oleh jembatan Wai Kian di Desa Kian, Kecamatan Kiandarat. Jembatan ini telah putus sejak 16 Agustus 2025 akibat banjir besar. Meskipun jembatan tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor, masih bisa dilewati oleh pejalan kaki.
Petugas bersama masyarakat setempat lalu turun dari mobil dan memikul pasien. Mereka melewati papan kayu yang telah disiapkan sebagai alternatif jembatan. Setelah melewati area tersebut, pasien dibawa ke RSUD Kota Bula menggunakan mobil.
Jembatan Wai Kian merupakan satu-satunya akses jalan nasional yang menghubungkan empat kecamatan menuju Kota Bula. Kerusakan jembatan ini memberikan dampak besar terhadap mobilitas masyarakat, termasuk dalam hal akses layanan kesehatan.
Tantangan dalam Layanan Kesehatan Daerah Terpencil
Kondisi ini menunjukkan betapa sulitnya mendapatkan layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil seperti Pulau Gorom. Ketergantungan pada transportasi laut dan jalan darat yang tidak stabil sering kali menjadi hambatan bagi pasien yang membutuhkan penanganan darurat.
Di samping itu, kurangnya infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor utama. Jembatan yang rusak dan jalur yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor memperparah kesulitan dalam pengiriman pasien. Hal ini memerlukan upaya kolaborasi antara pihak kesehatan, pemerintah daerah, serta masyarakat untuk mencari solusi yang efektif.
Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
- Mempercepat perbaikan jembatan yang rusak.
- Menyediakan alat transportasi darurat yang lebih fleksibel.
- Melibatkan masyarakat dalam proses evakuasi dan penanganan darurat.
- Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil.
Pentingnya Aksesibilitas dalam Layanan Kesehatan
Aksesibilitas terhadap layanan kesehatan adalah aspek penting dalam memastikan kesejahteraan masyarakat. Di daerah dengan kondisi geografis yang kompleks seperti Pulau Gorom, akses yang baik menjadi kunci dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk kasus-kasus darurat seperti kehamilan.
Pemerintah dan lembaga terkait perlu lebih proaktif dalam merencanakan dan membangun infrastruktur yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Selain itu, pelatihan dan persiapan yang lebih baik bagi petugas kesehatan juga diperlukan agar mereka siap menghadapi situasi darurat.
Dengan adanya perbaikan infrastruktur dan peningkatan kapasitas layanan kesehatan, diharapkan kejadian seperti ini dapat diminimalkan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan perlindungan kesehatan yang lebih baik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!