
Kematian Charlie Kirk, Influencer Pendukung Trump, Viral di Media Sosial
Charlie Kirk (31), seorang influencer dan pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meninggal dunia setelah ditembak pada Rabu (10/8/2025) di Utah, AS. Peristiwa tersebut terjadi saat Kirk sedang berbicara dalam acara yang disebut The American Comeback Tour di Utah Valley University.
Dalam video yang viral di media sosial, Kirk terlihat berbicara dengan mikrofon genggam sambil duduk di bawah tenda putih bertuliskan slogan "The American Comeback" dan "Prove Me Wrong". Ia menjawab pertanyaan dari penonton mengenai penembakan massal dan kekerasan senjata. Tidak lama kemudian, sebuah tembakan meluncur. Kirk terlihat mengangkat tangan kanannya sementara darah mengucur deras dari sisi kiri lehernya.
Para penonton yang menyaksikan peristiwa tersebut terkejut dan berteriak, sebelum akhirnya berlarian. Video tersebut diunggah di media sosial dan diidentifikasi sebagai kejadian di halaman Sorensen Center di kampus Utah Valley University.
Informasi Tentang Utah
Utah adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Ibu kotanya adalah Salt Lake City, yang juga menjadi kota terbesar di Utah. Letak Utah berada di bagian Barat Amerika, termasuk wilayah Rocky Mountain dan Southwest (Amerika Barat Daya). Batas-batas Utah adalah Idaho dan Wyoming di bagian utara, Colorado di bagian timur, Arizona di bagian selatan, dan Nevada di bagian barat.
Pengumuman Kematian oleh Trump
Kematiannya diumumkan langsung oleh Trump melalui akun media sosialnya. Ia menulis: “Tak seorang pun yang memahami atau memiliki hati pemuda di Amerika Serikat lebih baik daripada Charlie.” Wali Kota Orem, Utah, David Young mengatakan bahwa pelaku penembakan hingga kini belum ditangkap. Aparat keamanan diketahui menahan seseorang, tetapi disebut bukan tersangka.
Respons Kampus
Pihak universitas segera melakukan evakuasi dan menutup area kampus setelah peristiwa tersebut terjadi. Seluruh perkuliahan dibatalkan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Mereka yang masih berada di dalam kampus diminta tetap di tempat hingga polisi datang mengawal keluar dengan aman.
Acara yang disebut sebagai perhentian pertama dalam “The American Comeback Tour” ini sebelumnya memang menuai kontroversi. Petisi daring yang menolak kehadiran Kirk di kampus mengumpulkan hampir 1.000 tanda tangan. Meski begitu, pihak universitas sebelumnya menegaskan komitmennya pada kebebasan berbicara, penyelidikan intelektual, serta dialog yang konstruktif.
Reaksi Publik
Penembakan tersebut memicu kecaman luas dari berbagai partai. Donald Trump memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang. Dari kubu Demokrat, Gubernur California, Gavin Newsom menyebut serangan itu sebagai tindakan yang menjijikkan, keji, dan tercela. Gabrielle Giffords, mantan anggota Kongres yang pernah menjadi korban penembakan pada 2011, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Kirk.
“Pembunuhan Charlie Kirk menghancurkan hati saya. Simpati terdalam saya sampaikan kepada istri, dua anak kecil, dan teman-temannya,” katanya. Insiden tersebut menambah daftar panjang kasus kekerasan bermotif politik di Amerika Serikat.
Jejak Karier Kirk
Turning Point USA didirikan oleh Charlie Kirk pada 2012, ketika ia masih berusia 18 tahun, di pinggiran Chicago. Bersama William Montgomery, seorang aktivis tea party, Kirk berkeliling kampus untuk mengampanyekan pajak rendah dan pemerintahan yang terbatas. Semangat Kirk dalam berhadapan dengan kalangan liberal di dunia akademis akhirnya menarik perhatian sejumlah pemodal konservatif berpengaruh.
Meski semula ragu, organisasi ini kemudian mendukung Donald Trump setelah ia resmi menjadi calon presiden dari Partai Republik pada 2016. Dalam masa kampanye, Kirk bahkan sempat bekerja sebagai asisten pribadi Donald Trump Jr, putra sulung Trump. Popularitas Kirk pun melonjak. Ia menjadi pengisi tetap di berbagai program televisi kabel dan kerap mengangkat isu perang budaya sekaligus memuji kebijakan Trump.
Dukungan dari Trump dan keluarganya juga terlihat jelas yang memperlihatkan mereka kerap hadir di konferensi-konferensi Turning Point.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!