Deretan Proyek yang Bikin Jalan TB Simatupang Macet

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Masalah Kemacetan di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan

Kemacetan yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, semakin memburuk akibat berbagai proyek galian dan pembangunan infrastruktur. Pada jam sibuk, antrean kendaraan bisa sangat panjang karena ruas jalan menyempit. Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebutkan bahwa sejumlah proyek menjadi penyebab utama kemacetan di kawasan tersebut.

Aktivitas konstruksi mengurangi jumlah lajur yang tersedia, sehingga lalu lintas menjadi tersendat. Proyek yang paling berpengaruh adalah pemasangan pipa air limbah oleh Perumda PAL Jaya bersama PT Rosa Lisca. Proyek ini berlangsung sepanjang 2,5 kilometer dari simpang Cilandak KKO hingga simpang RS Fatmawati. Proyek ini dibagi menjadi delapan seksi, dengan titik padat saat ini di Seksi 3 (Cibis Park selatan) dan Seksi 5 (Wisma Raharja utara). Pekerjaan diperkirakan akan rampung antara November hingga Desember 2025.

Selain proyek air limbah, ada beberapa proyek lain yang turut menyumbang kemacetan di Simatupang dan sekitarnya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pipanisasi air minum oleh Perumda PAM Jaya dari simpang Pasar Minggu hingga Ampera.
  • Galian Sistem Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) oleh Dinas Bina Marga dari SPBU Shell Fatmawati ke Jalan RA Kartini.
  • Off-ramp Tol JORR KM 21, yang membuat kendaraan keluar tol langsung menambah kepadatan Jalan Fatmawati.

Mayoritas proyek tersebut hanya menyisakan satu hingga dua lajur kendaraan, sehingga antrean panjang tidak terhindarkan. Warga sering mengeluhkan lamanya waktu tempuh saat melintasi kawasan tersebut.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Dishub DKI Jakarta bersama kepolisian dan Satpol PP menempatkan petugas gabungan di sejumlah titik rawan. Pengaturan lalu lintas tidak hanya difokuskan di Simatupang, tetapi juga diperluas ke jalur lain yang terdampak padat, seperti Pondok Indah, Pondok Pinang, dan Kebayoran Lama.

Syafrin Liputo, Kepala Dishub DKI Jakarta, menyatakan bahwa masalah kemacetan bukan hanya terjadi di Simatupang, melainkan juga di ruas jalan lain. Ia menjelaskan, terdapat 216 ruas jalan dengan total panjang 264,58 km yang terkena dampak proyek. Hal ini menyebabkan kepadatan lalu lintas yang signifikan.

Untuk mengatasi macet di Simatupang, Dishub DKI Jakarta bersama Dinas Bina Marga menyiapkan langkah dengan memanfaatkan sebagian trotoar untuk memperlebar lajur kendaraan. Upaya ini dilakukan agar ruas jalan yang menyempit akibat proyek bisa kembali memiliki dua lajur.

“Kami dengan Dinas Bina Marga itu akan mengambil sedikit trotoar khususnya yang di TB Simatupang, di area Cibis Park sehingga lebar lajur lalu lintas, paling tidak, kita bisa kembalikan dua lajur,” ujar Syafrin pada Kamis (21/8/2025).

Dishub DKI dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga menurunkan petugas gabungan untuk mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang, yang belakangan padat akibat proyek galian pipanisasi dan pengelolaan air limbah. Ada tujuh petugas gabungan dari Dishub, Satpol PP, dan petugas proyek yang diterjunkan di titik-titik rawan kemacetan. Mereka berjaga pada jam sibuk, mulai pukul 06.00–10.00 WIB dan sore pukul 16.00–20.00 WIB.