Demo DPR RI 25 Agustus 2025: Tanggapan Anggota Dewan dan Menteri Soal Aksi Unjuk Rasa di Jakarta

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Aksi Demonstrasi di Depan Gedung DPR/MPR RI

Pada Senin (25/8/2025), kembali terjadi aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Ribuan massa turun ke jalan untuk menyampaikan penolakan terhadap kenaikan tunjangan yang diberikan kepada anggota DPR. Aksi ini berlangsung dengan suasana yang cukup panas dan menimbulkan kericuhan di sekitar kompleks parlemen.

Penanganan oleh Aparat Keamanan

Untuk mengamankan jalannya unjuk rasa, kepolisian bersama TNI dan Pemda DKI mengerahkan 1.250 personel gabungan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Susatyo Purnomo, menjelaskan bahwa para personel ini ditempatkan di sejumlah titik strategis sekitar Gedung DPR. Langkah ini dilakukan guna mencegah terjadinya bentrokan besar dan memastikan aksi berjalan secara tertib.

Harapan DPR agar Aksi Tetap Damai

Menanggapi aksi tersebut, anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menyampaikan harapan agar demonstrasi bisa berlangsung damai tanpa tindakan destruktif. Menurutnya, menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara, tetapi tetap harus memperhatikan kepentingan publik lain. "Silakan menyuarakan pendapat, tetapi jangan sampai merugikan masyarakat luas," ujarnya di kompleks parlemen.

Fokus Pemerintah pada Acara Kenegaraan

Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengaku belum sempat memantau jalannya demo. Ia mengatakan pemerintah sedang fokus pada acara penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. "Kami sedang memberikan penghormatan kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa besar bagi bangsa," kata Prasetyo saat ditanya wartawan.

Pandangan Yusril tentang Demo

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah melarang aksi unjuk rasa. Menurutnya, demonstrasi adalah bagian dari kebebasan berpendapat dalam negara demokrasi. "Silakan saja demo, bahkan kalau ada yang ingin menyuarakan pembubaran DPR atau MPR sekalipun, itu hak rakyat. Tapi jangan sampai melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum," ucap Yusril di Universitas Indonesia, Depok.

Situasi di Lapangan

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa massa sempat memenuhi akses utama ke Gedung DPR sehingga arus lalu lintas sekitar Senayan terganggu. Beberapa jalan ditutup, termasuk akses menuju Tol Dalam Kota. Penumpang yang hendak ke Stasiun Palmerah pun harus berjalan kaki karena sejumlah jalan sekitar lokasi ditutup aparat.

Aspirasi dan Harapan Masyarakat

Demo pada 25 Agustus ini mencerminkan keresahan publik terhadap kebijakan yang dianggap tidak sejalan dengan kondisi masyarakat. DPR dan pemerintah diminta lebih peka dalam mengambil keputusan agar tidak menimbulkan kekecewaan di tengah masyarakat. Meski berbeda pendapat, baik DPR maupun pemerintah sepakat bahwa menyuarakan aspirasi adalah hal wajar dalam demokrasi. Namun, mereka juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan agar aksi tidak berujung pada kerusuhan.