
Berita Populer Kalimantan Timur dalam 24 Jam Terakhir
Beberapa peristiwa menarik dan menggemparkan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi berita utama dalam 24 jam terakhir. Mulai dari aksi demonstrasi di kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian bocah usia 8 tahun, hingga penahanan putri mantan Gubernur Kaltim oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berikut adalah rangkuman lengkapnya.
Penahanan Putri Mantan Gubernur Kaltim oleh KPK
Dayang Donna Faroek, putri dari mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, ditahan oleh KPK sejak Rabu (10/9/2025) setelah menjalani pemeriksaan terkait dugaan suap dalam perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara periode 2013–2018. Penahanan ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan awal selama 20 hari, mulai 9 hingga 28 September 2025. Ia ditahan di Cabang Rutan Negara Kelas II A Jakarta Timur, Pondok Bambu, Rutan KPK.
Dayang Donna Faroek juga menjabat sebagai Ketua Kadin Kaltim, posisi yang membuatnya dekat dengan sektor bisnis strategis, termasuk pertambangan. Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan bahwa kasus ini berkaitan dengan dugaan praktik suap agar penerbitan izin pertambangan tetap berjalan meski tidak sesuai ketentuan hukum. Kasus ini menjadi sorotan publik lantaran melibatkan figur muda Kaltim yang memiliki latar belakang politik dan bisnis.
Kesaksian Tetangga Sebelum Bocah 8 Tahun di Kutim Tewas Dianiaya
MA, bocah laki-laki berusia 8 tahun di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), tewas dianiaya oleh ayah kandung (SW) dan ibu tirinya (EP). Polres Kutim telah mengamankan SW dan EP sebagai tersangka penganiayaan terhadap MA sejak Senin (8/9/2025). MA menjadi korban penganiayaan berulang di rumahnya, salah satu barakan di Jalan APT Pranoto, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara.
Menurut kesaksian tetangga, SW dan EP pindah ke barakan tersebut sekitar bulan Juni dan Juli 2025. Mereka memiliki tiga anak, dua anak perempuan yang merupakan anak kandung EP. Awalnya, warga sekitar tidak curiga. Namun, MA sering menghilang dari pandangan, sementara dua anak perempuan EP terlihat kerap bermain di teras.
Saksi mengaku melihat MA setelah potong rambut setelah Hari Raya Idul Fitri 2025, namun kondisinya semakin kurus. EP mengaku bahwa luka memar itu berasal dari adik MA. Selain itu, EP dan SW kerap bertengkar hingga tidurnya terpisah. Setelah penemuan kematian MA, warga terkejut dan mengungkap fakta-fakta penting tentang keluarga pelaku.
Demo di Kantor Bupati PPU
Ratusan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar aksi di depan kantor Bupati PPU pada Rabu (10/9/2025). Mereka menuntut kejelasan hak atas tanah mereka serta program reforma agraria. Spanduk yang dibentangkan berisi pesan seperti "Pak Bupati Bela Kami Bantu Atas Hak Kami yang Dirampas oleh HGU dan Badan Bank Tanah".
Massa menuntut Bupati PPU Mudyat Noor untuk menemui mereka. Aksi ini berlangsung riuh, bahkan beberapa kali ban dibakar dan baju bergambar Bupati serta Wakil Bupati ikut dibakar. Hingga berita ini diturunkan, Mudyat Noor maupun Waris Muin belum terlihat menemui massa. Aksi ini menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap penyelesaian masalah pembebasan lahan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!