Penolakan Subsidi Hotel oleh Pemerintah Brasil dalam Persiapan COP30
Pemerintah Brasil menolak usulan subsidi biaya penginapan untuk delegasi yang akan menghadiri pertemuan puncak iklim PBB, COP30, yang akan berlangsung pada November mendatang. Keputusan ini diambil setelah adanya diskusi yang cukup tegang dengan Sekretariat Iklim PBB pada Jumat (22/8).
Sebelumnya, banyak negara delegasi khawatir dengan tingginya biaya akomodasi di Kota Belém, yang menjadi tuan rumah COP30. Kota ini terletak di wilayah pesisir Amazon dan dikenal memiliki harga kamar penginapan yang sangat mahal. Untuk mengatasi masalah ini, Brasil mencoba memperbanyak jumlah tempat tidur di hotel yang tersedia. Bahkan, mereka membuat inovasi dengan mengubah motel dan kapal feri menjadi tempat singgah bagi para delegasi.
Namun, meskipun upaya tersebut dilakukan, pasokan kamar masih tidak cukup untuk memenuhi permintaan. Hal ini menyebabkan lonjakan harga kamar penginapan dan munculnya beberapa seruan untuk memindahkan lokasi konferensi. Meskipun begitu, pemerintah Brasil tetap menolak tuntutan untuk merelokasi COP30.
PBB Mendorong Negara-negara Menyelesaikan Target Iklim Sebelum COP30
Dalam pertemuan hari Jumat (22/8), pejabat yang terkait dengan kepresidenan Brasil menyampaikan bahwa Sekretariat Iklim PBB telah mengusulkan subsidi hotel sebesar US$ 100 atau sekitar Rp 1,6 juta per hari untuk delegasi dari negara berkembang. Sementara itu, delegasi dari negara kaya hanya diberikan subsidi sebesar US$ 50 atau sekitar Rp 817 ribu per hari.
Sekretaris Eksekutif Kepala Staf Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, Miriam Belchior, menolak gagasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemerintah Brasil sudah mengeluarkan biaya besar-besaran untuk menjadi tuan rumah COP30. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk memberikan subsidi kepada delegasi dari negara lain, termasuk negara-negara yang lebih kaya daripada Brasil.
Belchior menegaskan bahwa mengubah kota tuan rumah tidak mungkin dilakukan. Sebaliknya, Brasil menyarankan agar PBB meningkatkan tunjangan harian sebesar US$ 144 (Rp 2,4 juta) untuk delegasi dari negara-negara termiskin. Namun, tarif hotel di Belém bahkan bisa mencapai dua kali lipat hingga dua puluh kali lipat dari besaran tunjangan tersebut.
Tantangan dalam Pengaturan Akomodasi untuk Delegasi
PBB juga menolak seruan untuk menyesuaikan tunjangan, dengan alasan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyetujui perubahan tersebut terlalu lama. Saat ini, sebanyak 39 negara telah melakukan reservasi akomodasi melalui platform resmi COP30. Delapan negara lainnya telah melakukan negosiasi secara langsung atau melalui platform alternatif.
Selain itu, pemerintah Brasil berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tarif hotel COP30 dengan memprioritaskan negara-negara berkembang. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memastikan semua delegasi dapat hadir tanpa mengalami kesulitan finansial yang berlebihan.
Kesimpulan
Keputusan pemerintah Brasil untuk menolak subsidi hotel menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keseimbangan anggaran serta memastikan penyelenggaraan COP30 berjalan lancar. Meski tantangan terus muncul, pihak berwenang tetap berusaha mencari solusi yang efektif dan adil bagi seluruh peserta konferensi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!