Cara Noel Memeras Perusahaan dengan Sertifikat K3

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penjelasan KPK tentang Modus Pemerasan Terkait Sertifikat K3

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengungkap modus pemerasan yang dilakukan oleh mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel bersama 10 orang lainnya. Modus ini terkait dengan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang menjadi salah satu syarat penting dalam operasional banyak perusahaan.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan pasal pemerasan karena para tersangka sengaja memperlambat atau bahkan menahan proses penerbitan sertifikat K3 meskipun semua syarat sudah dipenuhi oleh pemohon. Ia menyampaikan penjelasan tersebut dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Jumat 22 Agustus 2025.

“Ini bukan kasus suap biasa. Modusnya, mereka mempersulit atau menghentikan proses sertifikat, padahal syarat lengkap. Lalu, perusahaan atau buruh dipaksa membayar jika ingin segera diproses,” kata Asep.

Tekanan Psikologis dalam Skema Pemerasan

Tekanan psikologis juga menjadi bagian dari skema pemerasan ini. Banyak perusahaan dan buruh yang merasa terdesak karena sertifikat K3 sangat vital untuk kelancaran usaha dan keselamatan kerja. Hal ini membuat pemohon menjadi tertekan karena tidak tahu kapan sertifikat itu akan keluar, sementara kebutuhan mereka mendesak.

Asep menambahkan, “Pemohon jadi tertekan karena tidak tahu kapan sertifikat itu keluar, sementara kebutuhan mereka mendesak.”

Perbedaan dengan Kasus Suap

Perbedaan antara pemerasan dan suap, menurut Asep, terletak pada kondisi awal. Dalam kasus suap, pemohon biasanya melanggar aturan atau tidak melengkapi dokumen, lalu menawarkan uang agar proses tetap berjalan. Namun, dalam kasus pemerasan ini, dokumen pemohon sudah lengkap, namun tetap dipersulit untuk memaksa pembayaran.

Skema ini menciptakan situasi yang sangat sulit bagi banyak perusahaan. Mereka tidak berdaya dan akhirnya menyerah pada praktik pemerasan yang dilakukan oleh Noel dan jaringan tersangkanya. Hal ini menunjukkan adanya kejahatan yang disengaja dan sistematis, yang tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga mengganggu keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja.

Dampak terhadap Industri dan Tenaga Kerja

Dampak dari modus pemerasan ini sangat luas. Banyak perusahaan kecil dan menengah yang terkena dampaknya, karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk menolak permintaan pembayaran yang tidak sah. Selain itu, buruh juga merasa terancam karena sertifikat K3 merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kondisi kerja yang aman.

KPK menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak akan dibiarkan berlangsung tanpa konsekuensi. Upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proses administratif dapat berjalan secara transparan dan adil.

Tindakan yang Dilakukan KPK

KPK juga melakukan beberapa langkah untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Salah satunya adalah meningkatkan pengawasan terhadap proses penerbitan sertifikat K3. Selain itu, pihaknya juga berupaya memperbaiki sistem administrasi agar lebih efisien dan kurang rentan terhadap manipulasi.

Selain itu, KPK juga bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan edukasi kepada perusahaan dan pekerja tentang hak dan kewajiban mereka dalam menghadapi proses administratif. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak ada alasan untuk membayar uang tambahan selama proses berjalan sesuai aturan.

Dengan demikian, KPK berkomitmen untuk terus memerangi segala bentuk korupsi, termasuk pemerasan, demi kepentingan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.