Bumi Panji Sakti Masuk 5 Besar Daerah Termaju Bali, Skor Sama Jembrana Tapi Kalah dari Badung dan Gi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Daftar Wilayah Paling Maju di Bali Berdasarkan IDSD 2024

Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 telah merilis peringkat daerah-daerah di Provinsi Bali berdasarkan kemajuan dan produktivitas yang mereka capai. Hasil ini menunjukkan perbedaan signifikan antara kabupaten dan kota di Bali, dengan beberapa wilayah menduduki posisi teratas sementara yang lain masih tertinggal.

Kota Denpasar menjadi pemimpin utama dalam peringkat ini dengan skor mencapai 4,16. Diikuti oleh Kabupaten Badung dengan skor 4,14, yang hanya sedikit tertinggal dari Kota Denpasar. Di posisi ketiga, Kabupaten Gianyar mengukir skor 3,85. Sementara itu, Kabupaten Jembrana menempati posisi keempat dengan skor 3,73, dan Kabupaten Buleleng mengamankan posisi kelima dengan skor yang sama yaitu 3,73.

Buleleng, yang dikenal sebagai Gumi Panji Sakti, memiliki sejarah panjang dan kekayaan budaya yang kaya. Meskipun memiliki skor yang sama dengan Jembrana, Buleleng tetap menjadi salah satu daerah yang dinilai cukup maju dalam berbagai aspek pembangunan.

Berikut adalah daftar lengkap kabupaten dan kota di Bali berdasarkan IDSD 2024:

  1. Kota Denpasar - 4,16
  2. Kabupaten Badung - 4,14
  3. Kabupaten Gianyar - 3,85
  4. Kabupaten Jembrana - 3,73
  5. Kabupaten Buleleng - 3,73
  6. Kabupaten Tabanan - 3,70
  7. Kabupaten Klungkung - 3,65
  8. Kabupaten Karangasem - 3,59
  9. Kabupaten Bangli - 3,47

Penilaian Berdasarkan 12 Pilar

IDSD 2024 menggunakan kerangka Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (WEF) untuk mengevaluasi daya saing daerah. Pengukuran ini bertujuan untuk memberikan data dasar yang akurat dan dapat diandalkan tentang kemajuan ekonomi dan sosial di setiap wilayah.

Daya saing sebuah wilayah ditentukan oleh kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas di tiga lini utama: produktivitas faktor produksi, produktivitas yang didorong oleh efisiensi, dan produktivitas yang berasal dari inovasi.

Faktor-faktor tersebut dijabarkan dalam empat komponen utama, yang kemudian dibagi lagi menjadi 12 pilar daya saing. Berikut adalah pilar-pilar tersebut:

  • Institusi
  • Infrastruktur
  • Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
  • Stabilitas Ekonomi Makro
  • Kesehatan
  • Keterampilan Tenaga Kerja
  • Pasar Produk
  • Pasar Tenaga Kerja
  • Sistem Keuangan
  • Ukuran Pasar
  • Dinamika Bisnis
  • Kapasitas Inovasi

Setiap pilar ini menjadi indikator penting dalam menilai kesiapan suatu daerah untuk berkembang secara ekonomi dan sosial. Dengan demikian, IDSD 2024 tidak hanya memberikan gambaran tentang posisi relatif daerah, tetapi juga membantu memetakan kebutuhan dan potensi yang perlu dikembangkan lebih lanjut.

Perkembangan Daerah Lainnya

Selain daftar di atas, ada beberapa daerah lain di Bali yang juga menunjukkan perkembangan positif meskipun belum mencapai peringkat lima besar. Misalnya, Kabupaten Tabanan dengan skor 3,70, Kabupaten Klungkung dengan skor 3,65, dan Kabupaten Karangasem dengan skor 3,59. Meski begitu, masih ada ruang untuk peningkatan, terutama dalam aspek-infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.

Di bagian bawah daftar, Kabupaten Bangli mendapatkan skor 3,47. Meskipun memiliki skor yang lebih rendah, daerah ini tetap memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan melalui investasi dan program pembangunan yang tepat.

Dengan adanya IDSD 2024, diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah dapat lebih memahami kondisi masing-masing wilayah serta merancang strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.