BSI Siap Tingkatkan Pembiayaan dengan Dana Rp10 T

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

BSI Terima Dana Rp10 Triliun dari Pemerintah, Kuatkan Rasio Pembiayaan dan Ekonomi Nasional

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) baru saja menerima alokasi dana sebesar Rp10 triliun dari program penempatan dana pemerintah di perbankan nasional. Langkah ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan BSI serta memperkuat rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (Financing to Deposit Ratio/FDR). Selain itu, dana tersebut juga bertujuan untuk mendorong peningkatan pembiayaan kepada sektor-sektor produktif yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan bahwa tambahan likuiditas ini akan memperkuat kemampuan BSI dalam menyalurkan pembiayaan, terutama kepada sektor riil. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bisa membantu mengurangi tekanan terhadap likuiditas perbankan, terlebih dalam situasi ketidakstabilan global.

Imbal Hasil yang Kompetitif dan Menguntungkan

Dalam hal imbal hasil, pemerintah mendapatkan tingkat bunga sebesar 4,02 persen dari penempatan dana di bank. Angka ini ditetapkan sebesar 80,476 persen dari BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-DRR), yang saat ini berada pada level 5 persen. Dengan demikian, tingkat imbal hasil yang diterima pemerintah lebih rendah dibandingkan rata-rata bunga deposito berjangka tenor 6 bulan yang mencapai 6,07 persen per Juli 2025.

Penetapan bunga ini diharapkan dapat menjadi pemicu turunnya biaya dana kelembagaan pemerintah di perbankan. Hal ini akan berdampak pada penurunan margin pembiayaan, sehingga pembiayaan kepada masyarakat dan pelaku usaha menjadi lebih terjangkau.

Dana Alokasi Kembali ke Masyarakat

BSI menyatakan siap memanfaatkan dana sebesar Rp10 triliun secara optimal, dengan fokus pada sektor-sektor yang memberikan dampak langsung terhadap masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI akan menyalurkan dana tersebut kepada UMKM, industri halal, serta program-program strategis pemerintah.

Selain itu, BSI juga telah menjalankan beberapa program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti Koperasi Desa Merah Putih, penyaluran rumah bersubsidi, dan program Makan Bergizi Gratis. Dengan dana yang diterima, BSI berkomitmen untuk kembali menyalurkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kinerja Keuangan yang Stabil dan Berkembang

Hingga Juli 2025, BSI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,15 triliun, tumbuh 5,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,93 triliun. Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan signifikan pada sektor pembiayaan.

Total pembiayaan BSI hingga Juli 2025 mencapai Rp294,92 triliun, meningkat 20,31 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan posisi Rp245,49 triliun pada Juli 2024. Peningkatan ini turut mendorong pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang mencapai Rp11,21 triliun, naik 9,26 persen YoY dari posisi Rp10,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi pendanaan, BSI juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun hingga akhir Juli 2025 mencapai Rp327,70 triliun, naik 9,55 persen YoY.

Berbagai Layanan yang Semakin Menarik

Selain fokus pada pembiayaan, BSI juga aktif dalam mengembangkan layanan-layanan inovatif. Misalnya, layanan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan kini bisa dilakukan melalui agen BSI Smart. Sementara itu, bisnis Bullion Bank BSI juga mengalami pertumbuhan pesat, dengan penjualan emas yang meningkat 441 persen.

Layanan Bullion Bank bakal terus digenjot dalam acara BSI International Expo 2025, yang menjadi ajang promosi dan pengembangan bisnis BSI di pasar internasional.