Banjir Bali Berdampak Ekonomi Ratusan Miliar Rupiah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Banjir Bali Berdampak Ekonomi Ratusan Miliar Rupiah

Dampak Ekonomi Banjir di Bali yang Mengkhawatirkan

Banjir yang terjadi di Bali pada Rabu, 10 September 2025 lalu, diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi langsung hingga ratusan miliar rupiah. Hal ini disampaikan oleh seorang pengamat ekonomi dari Bali, Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M.

Menurutnya, sektor yang paling terdampak adalah perdagangan pasar dan toko yang terendam air, transportasi dengan akses jalan yang terputus, kendaraan yang rusak, serta perumahan yang terkena dampak banjir. Selain itu, kerusakan fasilitas publik seperti jembatan dan saluran air juga akan memperburuk dampak ekonomi.

“Estimasi terkini dari observasi singkat yang saya lakukan menunjukkan bahwa sektor UMKM, yang menopang 97 persen ekonomi Bali, menjadi paling rentan terhadap kerugian langsung,” ujarnya.

Industri pariwisata Bali sangat sensitif terhadap bencana. Banjir menyebabkan pembatalan reservasi hotel, gangguan perjalanan wisata, serta penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara di Bali mencapai USD 1.500 per kunjungan. Artinya, gangguan pariwisata selama sehari saja dapat menghilangkan miliaran rupiah potensi pendapatan.

Masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor ini seperti pekerja hotel, pemandu wisata, sopir, dan pedagang kecil langsung terdampak dengan berkurangnya pendapatan harian. Hal itu menambah kerentanan ekonomi rumah tangga.

Dalam jangka panjang, banjir berulang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi Bali karena biaya pemulihan terus akan membebani APBD. Infrastruktur rusak juga membuat distribusi barang terganggu, sementara investor bisa menunda proyek karena tingginya risiko bencana. Berdasarkan catatan Bappenas, bencana alam bisa menekan pertumbuhan ekonomi daerah hingga 1–1,5 persen per tahun.

Selain itu, degradasi lahan hijau akibat pembangunan yang tidak terkendali memperburuk dukung lingkungan. Ketahanan ekonomi Bali juga semakin rapuh karena ketergantungan besar pada pariwisata, sehingga bencana alam menimbulkan guncangan berlapis yang menurunkan daya tarik wisata dan menambah kerugian sosial-ekonomi jangka panjang.

Langkah Mitigasi untuk Mencegah Kerugian Berulang

Mitigasi dampak banjir di Bali memerlukan kombinasi kebijakan struktural dan teknis. Pertama, penegakan tata ruang harus diperketat agar jalur hijau tidak lagi dialihfungsikan menjadi bangunan. Kedua, investasi infrastruktur hijau seperti drainase modern, waduk kecil, dan revitalisasi subak perlu ditingkatkan. Ketiga, pemerintah dapat mengembangkan disaster risk financing seperti asuransi bencana untuk melindungi pelaku UMKM dan pariwisata.

Selain itu, diversifikasi ekonomi menjadi kunci agar Bali tidak hanya bergantung pada pariwisata. Data BPS menunjukkan sektor pertanian masih berkontribusi 13% pada PDRB Bali, sehingga perlu diperkuat sebagai penyangga ketika pariwisata terganggu.

Diversifikasi ekonomi tidak hanya membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu sektor, tetapi juga meningkatkan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Dengan adanya sektor-sektor alternatif, Bali akan lebih siap menghadapi ancaman bencana alam dan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.