Baznas Bantu 396 Warga Cilacap Dengan Dana dan Gerobak Usaha

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Baznas Bantu 396 Warga Cilacap Dengan Dana dan Gerobak Usaha

Puluhan Mustahik di Cilacap Diberi Bantuan Usaha untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Sebanyak 396 mustahik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengikuti acara Gebyar Mustahik Merdeka yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Cilacap pada hari Kamis, 21 Agustus 2025. Acara ini bertujuan untuk memberikan bantuan usaha kepada masyarakat yang membutuhkan, dengan fokus pada pemberian modal dan peralatan dagang.

Para mustahik mendapatkan bantuan berupa uang tunai dan gerobak dagang yang dirancang sesuai dengan jenis usaha yang mereka jalani. Hal ini dilakukan agar bantuan tersebut bisa lebih efektif dalam membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Acara penyerahan bantuan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Baznas yang memberikan dukungan nyata kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa bantuan ini menjadi stimulus penting untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat kecil.

"Alhamdulillah, Gebyar Mustahik ini sangat bermanfaat, semoga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga di Cilacap," ujarnya. Ammy juga menekankan pentingnya penggunaan bantuan secara optimal agar bisa memberikan dampak positif jangka panjang.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama Baznas memiliki berbagai program pemberdayaan masyarakat. Namun, ia menilai bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan agar program-program tersebut dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Penyesuaian Bantuan untuk Menjangkau Seluruh Wilayah

Ketua Baznas Cilacap, Irvan Rahmat, menjelaskan bahwa gerobak dagang yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan para penerima bantuan. Tujuannya adalah agar bantuan tersebut dapat digunakan secara maksimal dan sesuai dengan jenis usaha yang sedang dijalankan.

"Gerobaknya dibuat di Cilacap, harapannya bisa menjangkau masyarakat tidak hanya di wilayah kota tapi juga di desa," katanya. Irvan menekankan bahwa keberadaan gerobak ini akan memudahkan para mustahik dalam menjalankan usaha mereka, terutama di daerah pedesaan yang seringkali kesulitan dalam memperoleh akses ke perlengkapan dagang.

Selain itu, Irvan juga menyampaikan bahwa sekitar 90 persen muzaki atau pemberi zakat di Cilacap adalah pegawai negeri sipil (ASN). Oleh karena itu, ia berharap dukungan dari karyawan BUMN dan instansi lainnya bisa semakin meningkat.

Mempertegas Peran Zakat dalam Masa Kini

Irvan menegaskan bahwa Baznas ingin zakat lebih dikenal dan diapresiasi oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk kalangan milenial dan pelaku ekonomi kreatif. Ia berharap zakat bisa menjadi bagian dari solusi ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan.

Selain pemberian gerobak, Baznas Cilacap juga melakukan program pemberdayaan lainnya seperti pengembangan peternak domba. Di masa depan, program ini akan dikembangkan lebih lanjut dengan fokus pada ternak ayam sebagai alternatif usaha yang potensial.

Pengalaman Mustahik yang Mendapat Bantuan

Salah satu penerima bantuan, Tuminah (61), mengungkapkan rasa syukurnya setelah mendapatkan gerobak sendiri untuk berjualan. Sebelumnya, ia harus meminjam gerobak dari pihak lain, sehingga keterbatasan alat dagang menghambat kemampuannya dalam menjalankan usaha.

"Alhamdulillah dapat gerobak, biasanya saya jualan jajanan dan minuman anak-anak di depan sekolah," ujarnya. Tuminah menjelaskan bahwa ia sudah berjualan selama empat tahun dengan omzet rata-rata hanya Rp70 ribu per hari.

Dengan adanya gerobak baru, ia berharap usahanya bisa lebih lancar dan menjadi sumber nafkah yang lebih baik bagi keluarganya. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi awal dari perubahan positif dalam hidupnya.