Banjir Bali: Air Tinggi 3 Meter, Wisatawan Asing Dievakuasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Banjir di Bali: Dampak Luas dan Korban Jiwa

Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Bali pada Selasa (9/9) hingga Rabu (10/9) dini hari menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa. Hujan deras yang terjadi dalam beberapa jam membuat ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter, sehingga banyak permukiman dan fasilitas umum terendam.

Sekretaris BPBD Bali, Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah Bali terkena dampak banjir. "Banyak rumah lantai dua juga terendam air dengan ketinggian hingga 2-3 meter," ujarnya.

Daftar Korban dan Titik Banjir

BPBD mencatat ada sebanyak 123 titik banjir di Bali. Dampaknya adalah 9 orang meninggal dunia, 6 orang hilang, dan 87 orang mengungsi. Berikut rincian korban:

Korban Meninggal: - Kota Denpasar: Nadira (48 tahun), Rio Saputra (20 tahun), Ni Wayan Lenyod (usia belum diketahui), dan satu perempuan tidak dikenal. - Kabupaten Gianyar: Ni Made Latif (70 tahun), Ni Made Rupet (87 tahun). - Kabupaten Jembrana: Komang Oka Sudiastawa (34 tahun), Nita Ulama (23 tahun). - Kabupaten Badung: Endang Cafyaning Ayu (42 tahun).

Korban Hilang: - Made Suwitri (43 tahun) - Tasnim (54 tahun) - Farwa Husein Jenis (32 tahun) - Maimunah - Ni Ketut Merta - Ni Nyoman Sari

Tiga dari korban hilang masih belum diketahui identitasnya.

Kecelakaan Maut di Jembrana

Salah satu insiden paling memilukan terjadi di Kabupaten Jembrana, saat seorang ibu hamil bernama Nita Kumala (23 tahun) tewas terseret arus banjir. Ia sedang dibonceng suaminya, Bilal Ramdhan, saat melintasi jalan yang digenangi air. Saat itu, mereka terbawa arus ke rawa. Nita hilang dan akhirnya ditemukan oleh warga di sekitar tempat kejadian.

Wisatawan Asing Dievakuasi

Banjir juga mengganggu aktivitas wisatawan di Bali. Sebanyak empat wisatawan asal Rusia dievakuasi menggunakan perahu karet dari Jalan Raya Dewi Sri, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Mereka dipindahkan ke penginapan yang lebih aman. Sementara itu, puluhan wisatawan lain di sekitar Jalan Dewi Saraswari III juga menggunakan perahu karet untuk masuk dan keluar hotel atau vila.

Dampak di Kota Denpasar

Di Kota Denpasar, banjir menimbulkan gangguan signifikan. Taman Tukad Korea dan Pasar Kumbasari terendam air hingga lantai kedua. Sampah-sampah seperti plastik, kayu, dan peralatan rumah tangga terbawa air. Pemkot Denpasar meminta masyarakat dan petugas membersihkan area tersebut.

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir. "Sungai Tukad Badung sangat panjang, sehingga curah hujan yang tinggi selama sehari penuh menyebabkan banjir," katanya.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengungkapkan bahwa ini adalah banjir terparah yang pernah dialami kota tersebut. "Saya baru pertama kali mengalami banjir seberat ini dalam hidup saya," ujarnya.

Mobil Hanyut, Satu Orang Tewas

Insiden mobil hanyut juga terjadi di Jalan Utama Pasar Pengosari, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara. Mobil Daihatsu Sigra yang dikemudikan Jumali (59 tahun) terbawa arus banjir. Istrinya, Endang Cafyaning Ayu (42 tahun), ditemukan tewas terjepit robohan tembok vila. Jumali mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.