Bandung Menunjukkan Ketangguhan di Tengah Gejolak Ekonomi
Pada Agustus 2025, Bandung kembali menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan ekonomi. Kota ini mencatat deflasi sebesar 0,14 persen secara bulanan, terutama karena penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Secara tahunan, inflasi Bandung berada pada angka 1,69 persen, yang lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Barat (1,77 persen) maupun nasional (2,31 persen). Angka ini menjadi indikasi bahwa pemerintah setempat berhasil menjaga stabilitas harga.
Strategi Pemerintah Kota Bandung
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyatakan bahwa capaian ini tidak terjadi secara kebetulan. Pemerintah Kota Bandung menerapkan strategi 4K—Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) rutin memantau harga dan melakukan tindakan cepat jika ada tanda-tanda kenaikan.
Beberapa program seperti Gerakan Pangan Murah, Pasar Murah, dan operasi pasar digelar untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga wajar. Kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan panic buying juga berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas harga. Hal ini membuat belanja harian warga tidak terbebani, sementara pelaku usaha bisa merencanakan bisnis tanpa khawatir lonjakan bahan baku.
Investasi yang Semakin Percaya Diri
Stabilitas inflasi juga memberikan kepercayaan bagi investor untuk menanamkan modal di Bandung. Keberadaan iklim usaha yang kondusif dan kepastian hukum menjadikan kota ini kompetitif sebagai tujuan investasi. Selain itu, pemerintah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan transparansi informasi harga dan memperkuat kerja sama dengan daerah penyuplai agar distribusi pasokan tetap lancar.
Tantangan yang Masih Ada
Meski demikian, tantangan belum sepenuhnya berakhir. TB. Agus Mulyadi dari Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung menyebut bahwa harga cabai, bawang, dan ayam masih rentan terhadap fluktuasi akibat cuaca dan distribusi. Untuk menghadapi hal ini, Pemkot Bandung memperkuat cadangan pangan strategis dan memperkuat kerja sama dengan daerah penyangga.
Peningkatan Sektor Unggulan
Selain fokus pada pengendalian inflasi, Pemkot Bandung juga mendorong pertumbuhan sektor unggulan seperti pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif. Berbagai event besar diselenggarakan untuk menggerakkan roda ekonomi kota, sementara digitalisasi UMKM membantu produk lokal menjangkau pasar nasional dan internasional.
Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Dengan langkah-langkah yang dilakukan, Bandung tidak hanya menjaga daya beli warga, tetapi juga memupuk harapan akan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Inflasi yang rendah menjadi sinyal positif bagi UMKM, pelaku wisata, dan investor. Sebagai bukti, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan fondasi ekonomi yang tangguh.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!