
Penanganan Asma pada Anak yang Harus Diperhatikan
Asma adalah kondisi medis yang sering terjadi pada anak-anak, di mana saluran napas mengalami peradangan dan penyempitan. Hal ini menyebabkan hambatan aliran udara masuk dan keluar paru-paru. Saat asma kambuh, saluran napas mengalami inflamasi, otot bronkus menegang (bronkokonstriksi), dan produksi lendir berlebih yang menyumbat saluran napas.
Gejala seperti batuk yang sering muncul, terutama di malam hari atau saat beraktivitas, sesak napas, serta suara siulan bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami serangan asma. Jika gejala tersebut muncul secara teratur, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter Spesialis Pediatri Konsultan Paru & Pernapasan Anak dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A (K) menjelaskan bahwa pemeriksaan dini sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit asma, alergi, atau eksim (atopi). Risiko ini lebih tinggi pada anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut, dan bisa muncul sejak usia dini.
Jika anak mengalami bibir atau wajah kebiruan, hal ini menunjukkan bahwa tubuh kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan segera. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk waspada dan tidak menunda tindakan medis.
Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyediakan layanan Pediatric Emergency (IGD) yang tersedia 24 jam. Tim dokter spesialis anak siap memberikan penanganan awal, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan lebih lanjut di Pediatric Center. Untuk anak di atas 5 tahun, teknologi seperti spirometri atau peak flow digunakan, sedangkan untuk anak di bawah 5 tahun, analisis gejala menjadi metode utama.
Untuk mencegah serangan asma, penting untuk menghindari pemicunya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Menjaga kebersihan rumah secara rutin
- Menghindari penggunaan karpet
- Menggunakan sprei anti-debu
- Mencegah paparan asap rokok atau polusi udara
Selain itu, orang tua disarankan mencatat gejala yang muncul dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan. Tes alergi juga bisa menjadi salah satu langkah pencegahan.
Pada saat serangan asma terjadi, obat pereda cepat seperti salbutamol (Ventolin) dapat digunakan. Untuk pengendalian harian, biasanya digunakan kortikosteroid inhalasi, yang bisa dikombinasikan dengan LABA atau leukotrien modifier. Pada kasus yang lebih berat, obat antikolinergik atau terapi biologik bisa diberikan. Jika kadar oksigen anak menurun (hipoksia), terapi oksigen harus segera diberikan.
Orang tua tidak boleh menunda tindakan jika anak menunjukkan gejala asma. Layanan Pediatric Emergency 24 Jam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan terintegrasi dengan Pediatric Center, yang merupakan pusat layanan komprehensif khusus anak. Layanan ini mampu menangani berbagai kondisi seperti alergi, autoimun, penyakit metabolik, gangguan saluran cerna, kanker, penyakit jantung anak, hingga tindakan pembedahan, dengan dukungan tim dokter multidisiplin.
Untuk melakukan konsultasi, orang tua dapat menghubungi call center 150770 atau menggunakan aplikasi MyCare. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Health Articles & Tips yang berisi informasi dan tips seputar kesehatan anak. Selain itu, fitur Personal Health terhubung dengan Health Access dan Google Fit, sehingga bisa memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).
Unduh aplikasi MyCare sekarang dan manfaatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!