Aset Kripto Picu Pertumbuhan Ekonomi RI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Potensi Aset Kripto dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Aset kripto memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut pandangan Direktur Utama PT Central Finansial X (CFX), Subani, adopsi aset kripto bisa dioptimalkan dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan, seperti pemanfaatan energi terbarukan dan efisiensi digital. Hal ini menunjukkan bahwa sektor kripto tidak hanya menjadi investasi finansial, tetapi juga dapat menjadi bagian dari solusi untuk isu lingkungan dan teknologi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), transaksi aset kripto per Juli 2025 mencapai Rp 52,46 triliun, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan Juni 2025 dengan total transaksi sebesar Rp 32,31 triliun. Angka ini menunjukkan tren positif dalam penggunaan dan minat masyarakat terhadap aset kripto. Selain itu, jumlah investor perdagangan kripto telah mencapai 16,5 juta per akhir Juli 2025, yang mengindikasikan bahwa semakin banyak orang mulai memahami dan tertarik pada pasar ini.

Dalam hal penerimaan pajak, aset kripto juga memberikan kontribusi yang signifikan. Pada Juli 2025, penerimaan pajak dari aset kripto mencapai Rp 1,55 triliun. Komponen utamanya adalah PPh 22 sebesar Rp 730,41 miliar dan PPN Dalam Negeri sebesar Rp 819,94 miliar. Ini menunjukkan bahwa pemerintah telah mulai mengatur dan memperhitungkan aset kripto sebagai sumber pendapatan negara.

Meskipun pasar kripto global seperti Bitcoin dan Ethereum sangat dipengaruhi oleh kondisi internasional, Subani percaya bahwa Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat ketahanan pasarnya melalui inovasi produk dan peningkatan likuiditas. Populasi yang besar di Indonesia memberikan ruang yang luas untuk adopsi kripto lebih lanjut, yang dampaknya bisa meluas ke sektor ekonomi lain.

"Jika likuiditas meningkat, dampaknya bisa meluas ke sektor lain di perekonomian. Dengan populasi yang besar, Indonesia masih punya ruang luas untuk memperluas adopsi kripto dan memperkuat daya saing pasar domestik," ujar Subani dalam pernyataannya.

Subani berharap adanya kolaborasi dan dorongan bagi seluruh ekosistem kripto agar terus berkembang secara sehat. Ia juga berharap CFX Crypto Conference 2025 (Triple C) menjadi forum strategis untuk merumuskan arah masa depan kripto di Indonesia.

CEO Indodax, William Sutanto, menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri, regulator, dan masyarakat. Menurutnya, pertumbuhan kripto yang berkelanjutan hanya bisa terwujud dengan ekosistem yang solid dan regulasi yang jelas.

“Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat adalah kunci,” kata William.

Sebelumnya, pasar global memproyeksikan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada pekan depan. Berdasarkan data CME FedWatch Tool, probabilitas rate cut mencapai 99,7 persen, angka yang nyaris tak terbantahkan. Biasanya, kabar seperti ini mendorong reli aset berisiko, termasuk Bitcoin (BTC). Namun, harga BTC justru masih tertahan di kisaran USD 110.000 hingga USD 113.000.

Katalis utama muncul dari laporan ketenagakerjaan AS bulan Agustus 2025. Data non-farm payrolls (NFP) hanya mencatat tambahan 22.000 pekerjaan baru, jauh di bawah ekspektasi. Bahkan data Juni direvisi menjadi minus 13.000, terburuk sejak 2021. Tingkat pengangguran juga naik tipis ke 4,3 persen, sinyal pelemahan ekonomi yang membuat pasar yakin The Fed harus memangkas bunga demi menopang likuiditas.

"Situasi ini menegaskan bahwa optimisme pasar terhadap The Fed saja tidak cukup untuk mendorong reli kripto jika tidak diiringi arus modal yang stabil. Data inflasi PPI (Producer Price Index) dan CPI (Consumer Price Index) akan menjadi ujian penting," tambahnya.