Anggota DPR RI yang Dinonaktifkan Akibat Pernyataan Kontroversial

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Anggota DPR RI yang Dinonaktifkan Karena Pernyataan Kontroversial

Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah dinonaktifkan karena menyampaikan pernyataan yang dianggap kontroversial dan menyinggung perasaan masyarakat. Tindakan ini dilakukan oleh berbagai partai politik sebagai upaya menjaga kredibilitas dan komitmen terhadap aspirasi rakyat.

Rahayu Saraswati: Pengunduran Diri dan Permintaan Maaf

Salah satu anggota DPR yang dinonaktifkan adalah Rahayu Saraswati Djohohadikusumo dari Partai Gerindra. Ia mengumumkan pengunduran dirinya melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @rahayusaraswati. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang sempat viral dua pekan sebelum perayaan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus lalu.

Rahayu menjelaskan bahwa pernyataannya yang viral diambil dari durasi 25:37 hingga 27:40, yang cukup panjang dan kemudian dipotong sehingga menjadi beberapa kalimat yang disengaja untuk menyulut amarah masyarakat. Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi, mengatakan bahwa Rahayu akan segera dinonaktifkan setelah menyatakan pengunduran diri. Proses administratif akan dijalankan sesuai mekanisme undang-undang, dan Fraksi Gerindra akan berkoordinasi dengan DPP Partai Gerindra.

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach: Dinonaktifkan Oleh Partai Nasdem

Selain Rahayu Saraswati, dua anggota lainnya dari Partai Nasdem juga dinonaktifkan. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, resmi dinonaktifkan oleh DPP Partai NasDem. Keputusan ini diambil karena pernyataannya dinilai mencederai perasaan rakyat serta tidak sejalan dengan nilai perjuangan dan prinsip partai.

Sementara itu, Nafa Urbach, aktris yang menjabat sebagai Bendahara Fraksi Nasdem di DPR sekaligus anggota Komisi IX, juga dinonaktifkan. Partai Nasdem menegaskan bahwa aspirasi masyarakat harus menjadi arus utama perjuangan politik partai. Setiap tindakan atau pernyataan yang dianggap menyinggung perasaan rakyat dipandang sebagai penyimpangan serius.

Eko Patrio dan Uya Kuya: Dinonaktifkan Oleh Partai Amanat Nasional

Dari Partai Amanat Nasional (PAN), dua anggota yang dinonaktifkan adalah Eko Patrio dan Uya Kuya. Eko Patrio, yang juga seorang komedian, menjadi sorotan publik setelah videonya berjoget dalam sidang tahunan MPR viral di media sosial. Meski telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, DPP PAN tetap memutuskan untuk menonaktifkannya sebagai bentuk tanggung jawab partai sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.

Uya Kuya, bersama dengan Eko Patrio, juga dinonaktifkan oleh Fraksi PAN. Aksi berjoget dalam forum kenegaraan dinilai tidak pantas dan berpotensi menyinggung perasaan rakyat di tengah situasi politik yang memanas. Uya Kuya sendiri telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan berjanji akan memperbaiki diri.

Adies Kadir: Dinonaktifkan Oleh Partai Golkar

Wakil Ketua DPR RI periode 2024–2029, Adies Kadir, dinonaktifkan setelah pernyataannya mengenai rencana kenaikan tunjangan DPR memicu kritik luas dari masyarakat. Meski sempat memberikan klarifikasi dan menyebut informasi tersebut keliru, DPP Partai Golkar tetap mengambil langkah tegas dengan menonaktifkannya. Keputusan ini disebut sebagai upaya menegakkan disiplin sekaligus menjaga etika politik.

Penutup

Rangkaian tindakan tegas dari sejumlah partai diharapkan dapat meredakan keresahan publik serta memperkuat komitmen para wakil rakyat untuk lebih peka terhadap aspirasi masyarakat. Dengan penonaktifan anggota DPR yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai partai dan aspirasi rakyat, partai-partai politik berupaya menjaga kredibilitas dan menjunjung tinggi kepercayaan masyarakat.