
Langkah Pemerintah untuk Meningkatkan Likuiditas dan Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui rencana yang diajukan oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk mengambil dana sebesar Rp 200 triliun dari rekening pemerintah di Bank Indonesia (BI) dan memindahkannya ke perbankan nasional. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk meningkatkan likuiditas dan mempercepat penyaluran kredit kepada masyarakat.
Purbaya menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan agar mekanisme pasar berjalan secara optimal. Dengan menyediakan dana segar kepada bank, mereka akan lebih mudah melakukan penyaluran kredit produktif. Pemerintah ingin memastikan bahwa dana yang selama ini "menganggur" di BI benar-benar masuk ke sistem ekonomi dan tidak terbuang sia-sia.
Strategi ini merupakan bagian dari upaya Purbaya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki kesalahan fiskal masa lalu. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, ia menyebutkan bahwa aksi demonstrasi akhir Agustus 2025 disebabkan oleh tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh lambatnya belanja negara. Menurutnya, kebijakan fiskal yang sebelumnya terlalu ketat membuat likuiditas mengering dan memicu gejolak sosial.
Mekanisme Penyaluran Dana dan Peran Bank
Mekanisme yang digunakan adalah dengan memindahkan uang dari BI ke rekening pemerintah di perbankan. Uang tersebut kemudian akan disalurkan sebagai kredit sesuai dengan sistem yang ada di masing-masing bank. Purbaya menegaskan bahwa uang tersebut tidak boleh digunakan untuk membeli surat utang negara, tetapi harus berputar di masyarakat untuk menggerakkan perekonomian.
Ia juga memastikan bahwa penyaluran kredit akan dilakukan secara efisien dan transparan. "Nanti penyalurannya terserah bank, tapi kalau saya mau pakai saya ambil. Jadi uangnya betul-betul ada di sistem perekonomian, sehingga ekonominya bisa jalan," ujar Purbaya.
Laporan Hasil Rapat dan Perubahan Anggaran
Setelah melaksanakan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Purbaya langsung melaporkan hasilnya kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut dibahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA/KL) tahun 2026. Meski belum merinci besaran perubahan anggaran, Purbaya menyatakan bahwa angka tersebut masih dalam proses diskusi dengan Presiden dan belum resmi dirilis.
Kehadiran Purbaya dalam rapat tersebut menunjukkan komitmennya untuk bekerja cepat setelah dilantik. Ia tiba di Kompleks Parlemen pada pukul 10.48 WIB dan disambut oleh Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun. Rapat tersebut dipimpin oleh Misbakhun dan dihadiri oleh seluruh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI.
Kritik terhadap Kebijakan Fiskal Sebelumnya
Purbaya juga menyampaikan kritik terhadap kebijakan fiskal yang sebelumnya diterapkan. Ia menilai bahwa kesalahan kebijakan fiskal dan moneter menjadi penyebab demo akhir Agustus 2025. Kebijakan fiskal mencakup penerimaan negara dari pajak dan pengeluaran negara seperti subsidi dan transfer ke daerah. Purbaya menyoroti bahwa Komisi XI sering kali tidak mempertanyakan isu-isu mendasar dalam rapat kerja rutin.
Menurutnya, kesalahan fiskal terjadi karena pemerintah terlalu lambat dalam membelanjakan anggaran, sehingga likuiditas mengering. Ia menegaskan bahwa langkah yang akan diambil adalah percepatan belanja anggaran, meskipun dalam praktiknya tidak mudah.
Perubahan Gaya Kebijakan Fiskal dan Moneter
Setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Purbaya memberi sinyal akan mengubah gaya kebijakan fiskal dan moneter yang sebelumnya dikenal ketat. Ia menekankan perlunya percepatan program pembangunan dan likuiditas yang lebih longgar agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat.
Purbaya juga menyatakan bahwa pemerintah akan bersinergi dengan Bank Indonesia untuk menghindari pengetatan likuiditas perbankan. Ia mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang ada saat ini belum terlalu lancar diselenggarakan, dan rapat menentukan untuk mempercepat semuanya.
Meskipun memberi sinyal lebih ekspansif, Purbaya memastikan tetap patuh pada batas defisit 3 persen sesuai undang-undang. "Kami akan ikuti UU yang ada," tegasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!