Aljazair siap memenuhi ambisi Afrikanya

Oleh Chris KONEY

Dari tanggal 4-10 September 2025, ibu kota Aljazair akan menjadi pusat perdagangan Afrika. Lebih dari sekadar pertemuan ekonomi, edisi ke-4 Pameran Perdagangan Intrakontinental Afrika (IATF) menggambarkan ambisi kontinental Aljazair yang tak pernah goyah—ambisi yang ingin diterima penuh oleh negara tersebut.

Sebuah 'karya proyeksi dan pengamatan' - demikian pengakuan yang diberikan terhadap upaya signifikan yang dilakukan setelah konsultasi menyeluruh mengenai kondisi saat ini persiapan serta rekomendasi utama mengenai penguatan tahap organisasi Pameran Perdagangan Afrika ke-4, yang akan diselenggarakan di Algiers pada tanggal 4-10 September 2025. Acara ini jauh melampaui cakupan pameran ekonomi konvensional.

Dalam konteks geopolitik yang terus berkembang, di mana pergeseran keseimbangan menentukan kembali prioritas Afrika, penyelenggaraan pameran ini di Algiers merupakan upaya berani - momen penting dalam trajektori benua tersebut. Ini memberikan kesempatan unik bagi Aljazair untuk menunjukkan kemampuannya mengintegrasikan aspirasi ekonomi dengan keahlian logistik dan diplomasi yang progresif.

IATF 2025 merupakan kesempatan strategis bagi Aljazair untuk memperkuat posisinya dalam lingkup ekonomi Afrika dan memperkenalkan kembali citra yang diperbarui mengenai kemampuan produksinya. Tujuannya adalah meningkatkan kerja sama intra-Afrika pada tingkat struktural, menghasilkan hasil nyata dalam hal pemerintahan perdagangan dan integrasi yang lebih dalam ke dalam arus komersial benua tersebut.

Namun, pameran perdagangan benua ini melebihi kerangka kerja sebuah pameran perdagangan—ini merupakan titik penting dalam penerapan Kawasan Perdagangan Bebas Afrika (AfCFTA), memberikan platform yang tidak terdapat tandingannya bagi Aljazair untuk menonjolkan potensi ekspornya.

Komitmen politik yang mengelilingi acara tersebut merupakan bukti tekad otoritas Aljazair untuk menjadikan IATF sebagai keberhasilan struktural yang mendukung perjuangan integrasi regional. Di luar visibilitas, tujuan akhir adalah mengubah pameran ini menjadi alat untuk diversifikasi ekonomi berkelanjutan dan fondasi dari pemosisian strategis Aljazair.

Aljirs sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah sebuah peristiwa bersejarah yang mencerminkan konvergensi ekonomi benua tersebut. Dinamika ini mengikuti kelanjutan sejarah komitmen Aljazair terhadap persatuan Afrika.

Sejak memperoleh kemerdekaan, negara tersebut telah menonjol dengan secara aktif mendukung gerakan-gerakan perebutan kemerdekaan dan terus-menerus terlibat dalam diplomasi yang mendukung isu-isu benua Afrika. Peran utama Aljazair dalam Uni Afrika dan pemilihannya sebagai ketua berbagai badan AU adalah cerminan langsung dari warisan ini, yang melegitimasi Algiers sebagai kota tuan rumah acara kontinental yang sangat dinantikan oleh para pengusaha dan ahli ekonomi.

"Menyelaraskan semua sumber daya yang tersedia dengan ambisi Afrika negara tersebut" - prinsip panduan ini membentuk penggunaan strategis sumber daya Aljazair untuk meningkatkan citra dan pengaruhnya. Ini melibatkan koordinasi yang cermat dalam infrastruktur, logistik, prosedur administratif, protokol, pembiayaan, kemudahan bea cukai, transportasi, akomodasi, pariwisata, komunikasi, dan pemasaran.

Presiden Abdelmadjid Tebboune, yang tetap teguh dalam keyakinannya tentang Afrika, telah secara konsisten bekerja untuk memperkuat keselarasan politik di seluruh benua tersebut. Visinya berakar pada solidaritas aktif, dukungan timbal balik dalam menghadapi tantangan bersama, dan terutama ambisi ekonomi yang jelas yang memulai dinamika pertumbuhan baru yang didorong oleh kemampuan internal Afrika dan didorong oleh perdagangan antar negara Afrika.

Slogan 'Afrika untuk Afrika', yang menjadi fondasi dari Pan-Afrikani sejak berdirinya Organisasi Negara-negara Afrika (OAU), pertama kali diumumkan dari Algiers. Tidak ada kebetulan bahwa upaya pembaruan ekonomi Afrika saat ini kembali berakar di tanah perlawanan dan semangat revolusioner ini. Melalui IATF 2025, Aljazair menegaskan perannya sebagai persimpangan strategis dan kekuatan penggerak di balik pembangunan kontinental yang mandiri.

Strategi Presiden Tebboune didasarkan pada visi jangka panjang: diversifikasi ekonomi nasional, penguatan kemitraan Afrika, dan komitmen yang tegas untuk melepaskan diri dari hubungan ekonomi yang tidak seimbang. Pendekatan berani ini memiliki wujud nyata dalam penyelenggaraan pameran Afrika Seluruhnya ini, yang banyak ahli anggap sebagai alat penting untuk mempromosikan pertukaran perdagangan di pasar yang diperkirakan mencapai lebih dari 3 triliun dolar AS.

Aljazair sedang memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan untuk memastikan bahwa IATF 2025 menjadi acara standar—titik balik strategis dalam proyeksi ekonomi Aljazair di seluruh benua Afrika, sejalan dengan aspirasi rakyatnya. Dengan menyelenggarakan pertemuan besar ini, Algiers tidak hanya memainkan peran sebagai tuan rumah; tetapi secara aktif mewujudkan visi bersama untuk masa depan, yang berakar pada hubungan perdagangan yang kokoh dan tahan lama.

4 September akan menjadi lebih dari sekadar peristiwa simbolis secara ekonomi atau diplomatik – Algiers akan menjadi wujud dari keinginan kolektif untuk memperdalam kerja sama ekonomi, yang didorong oleh kemauan politik, sebagaimana ditegaskan oleh Olusegun Obasanjo, mantan Presiden Nigeria. Dalam jangka waktu seminggu, Algiers akan kembali menyatu dengan takdirnya sebagai ibu kota Afrika besar, penuh makna sejarah dan harapan abadi tentang persatuan Afrika. Pada saat ketika benua ini mencari fondasi baru, Pameran Perdagangan Afrika Internal ke-4 di Algiers muncul sebagai mercusuar pertukaran, ambisi, dan saling menguntungkan.