
Peristiwa Mutilasi yang Menggemparkan Mojokerto
Kasus pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Tiara Angelina Saraswati (25) mengejutkan masyarakat di wilayah Mojokerto. Pelaku dari peristiwa ini adalah Alvi Maulana (24), pacar korban yang secara sadis memutilasi tubuh korban menjadi potongan kecil. Polisi berhasil mengumpulkan ratusan potongan tubuh korban sebagai bukti dalam penyelidikan kasus ini.
AKBP Ihram Kustarto, Kapolres Mojokerto, hadir di kediaman almarhumah Tiara di Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Rabu (10/9/2025). Dalam kunjungannya, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berkomitmen untuk menuntaskan proses hukum secara profesional.
"Kami turut merasakan kesedihan keluarga korban dan memberikan dukungan moral," ujar AKBP Ihram. Ia juga menegaskan bahwa proses hukum akan dipercepat, termasuk pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Mojokerto. Selain itu, pihaknya memastikan kelengkapan berkas pemeriksaan seperti keterangan dari orang tua korban telah lengkap.
Tersangka Alvi Maulana, yang merupakan kekasih korban selama lima tahun, bertindak sendirian dalam melakukan tindakan tersebut. Sampai saat ini, belum ada indikasi adanya tersangka lain atau peran yang terlibat. "Kami yakin tersangka melakukan perbuatannya seorang diri," jelas AKBP Ihram.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawal jalannya proses hukum agar kasus ini bisa diselesaikan sampai ke meja persidangan. "Saya pastikan pemberkasan dilakukan secepatnya, mari kita kawal proses persidangan nanti," tambahnya.
Sehari sebelumnya, Selasa (9/9/2025) malam, polisi telah menyerahkan jenazah Tiara kepada keluarga di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara, Porong, Sidoarjo. Prosesi penyerahan dilakukan langsung kepada ayah korban dengan didampingi kerabat dekat. SD, ayah korban, menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah berhasil menangkap pelaku. Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya sesuai perbuatannya yang merenggut nyawa putri sulungnya.
Profil AKBP Ihram Kustarto
AKBP Dr. Ihram Kustarto, S.H., S.I.K., M.Si., M.H., adalah perwira menengah Polri lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2005 yang kini dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mojokerto. Karier Ihram dimulai dari berbagai penugasan di tubuh kepolisian hingga pernah menjabat sebagai Kepala Urusan 5 Subdit I Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri. Pengalaman ini membuatnya dikenal memiliki kapasitas mumpuni dalam menangani kasus-kasus kriminal kompleks.
Dari pengalaman itu, Ihram Kustarto dikenal memiliki kemampuan dalam menangani berbagai kasus kriminal. Sejak mutasi besar yang ditandatangani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Februari 2024, Ihram resmi memimpin Polres Mojokerto. Kehadirannya membawa nuansa baru dengan pendekatan kepemimpinan yang menekankan nilai kemanusiaan.
Ia memperkenalkan jargon “BAIK”, singkatan dari Beriman, Amanah, Inovatif, dan Kondusif, sebagai spirit dalam menjalankan tugas. Prinsip itu diwujudkannya lewat kombinasi antara penegakan hukum yang tegas sekaligus humanis. Berbagai inovasi pun lahir di bawah kepemimpinannya.
Melalui program-program kreatif dengan nama khas lokal seperti “Bubur Sruntul”, “Duren Trawas”, “Kupat Tahu”, hingga “Sambel Wader”, ia mendorong kedekatan polisi dengan masyarakat. Program tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sarana dialog untuk mendengar langsung aspirasi warga. Baginya, kehadiran polisi harus dirasakan nyata di tengah kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dalam hal penegakan hukum, AKBP Ihram Kustarto juga menunjukkan ketegasannya. Ia memimpin pengungkapan kasus korupsi yang melibatkan kepala desa dengan kerugian ratusan juta rupiah, membongkar arena sabung ayam ilegal, hingga menangani kasus ledakan rumah anggota Polri yang menelan korban jiwa.
Di luar urusan kriminal, ia juga aktif menggerakkan kegiatan sosial. Salah satu gebrakannya adalah menginisiasi penanaman jagung di lahan tidur seluas puluhan hektare sebagai bagian dari program ketahanan pangan. Bahkan panen raya yang digelar Polres Mojokerto mengusung tema besar “Menuju Indonesia Emas 2045”.
Selain itu, ia rajin melakukan safari ke berbagai kecamatan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga keamanan wilayah. Kepeduliannya tidak hanya terbatas pada masyarakat umum, tetapi juga menyentuh kelompok istimewa. Ia memberikan penghormatan kepada veteran polisi berusia 102 tahun, membagikan hadiah bagi bayi yang lahir tepat di Hari Bhayangkara, serta menjalin sinergi erat dengan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas Mojokerto.
Dari kiprahnya, AKBP Ihram Kustarto tampil sebagai sosok polisi yang berupaya menghadirkan wajah kepolisian yang tegas namun tetap humanis. Ia menyeimbangkan tugas menjaga keamanan dengan inovasi sosial, sehingga masyarakat bukan hanya merasa aman, tetapi juga dekat dengan institusi Polri.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Tiara Angelina Saraswati (25) di Mojokerto menjadi perhatian publik karena sifatnya yang sangat tragis dan menggemparkan. Dalam konteks penegakan hukum, langkah Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto yang mendatangi rumah duka dapat dipandang sebagai bagian dari upaya kepolisian untuk menunjukkan empati kepada keluarga korban sekaligus memberikan jaminan bahwa penanganan perkara berjalan serius.
Dari pernyataan resmi yang disampaikan, polisi menegaskan bahwa tersangka Alvi Maulana (24), kekasih korban, bertindak seorang diri tanpa ada keterlibatan pihak lain. Hal ini menjadi penting untuk menepis spekulasi di masyarakat. Proses penyidikan juga disebut akan dipercepat agar segera dapat dilimpahkan ke kejaksaan dan berlanjut ke persidangan.
Objektivitas polisi dalam menangani kasus ini akan menjadi kunci bagi kepercayaan publik. Masyarakat tentu berharap proses hukum berjalan transparan dan tuntas, dengan hukuman yang setimpal bagi pelaku. Sementara itu, kehadiran aparat di rumah duka sekaligus menunjukkan adanya dimensi kemanusiaan di balik proses hukum yang tengah berjalan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!