
Peran Kebudayaan dalam Membangun Indonesia Emas 2045
Memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Putu Supadma Rudana, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), menegaskan bahwa momen ini bukan hanya tentang refleksi sejarah, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat peran kebudayaan sebagai fondasi utama bangsa. Ia menyampaikan bahwa usia 80 tahun ini merupakan bukti ketahanan dan kekuatan yang diwujudkan dari keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Indonesia dengan lebih dari 1.300 suku, ratusan bahasa, serta budaya yang sangat kaya, telah membuktikan bahwa persatuan dalam perbedaan adalah kekuatan sejati. Dalam pernyataannya, Putu mengingatkan bahwa capaian ini tidak terlepas dari jasa para pendiri bangsa yang telah berjuang keras demi meraih kemerdekaan. Kini, di usia 80 tahun, Indonesia menunjukkan perkembangan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk mewujudkan visi Astacita Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045, kebudayaan harus menjadi landasan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, pertahanan, dan diplomasi. Menurut Putu, kekayaan peradaban dan budaya Indonesia harus menjadi ciri khas yang menjadikan bangsa ini unggul, bukan hanya karena sumber daya alamnya.
Putu juga menyampaikan apresiasinya atas pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai lembaga mandiri. Ini merupakan langkah historis dalam tata kelola negara yang menempatkan kebudayaan di posisi strategis. Sebelumnya, tujuh presiden sebelumnya belum pernah mewujudkan hal ini. Ia menilai bahwa langkah ini adalah sinyal kuat bahwa kebudayaan akan menjadi pilar utama dalam membangun masa depan Indonesia.
Selain itu, Putu menyambut baik penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Ia menilai bahwa pengakuan ini mencerminkan komitmen terhadap nilai Bhinneka Tunggal Ika dan semangat Bung Karno. Penetapan tanggal tersebut dinilai tepat karena mencerminkan semangat kebhinekaan yang selalu ditegaskan oleh tokoh nasional tersebut.
Putu juga menilai bahwa keberadaan hari nasional untuk kebudayaan merupakan bentuk pengakuan terhadap kekayaan budaya Nusantara. Hal ini juga menjadi alat diplomasi budaya yang strategis bagi Indonesia di panggung global. Ia menyampaikan apresiasi terhadap langkah Menteri Fadli Zon yang tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga memiliki visi jangka panjang.
Sebagai Ketua Umum AMI, Putu menegaskan komitmennya untuk terus menggaungkan dan mempromosikan puncak-puncak kebudayaan daerah ke tingkat global. Ia menekankan bahwa kebudayaan bukan hanya warisan, tetapi juga kekuatan strategis yang bisa membawa Indonesia menjadi pemain utama di panggungan dunia.
Dengan semangat Dirgahayu Republik Indonesia, Putu berharap kebudayaan dapat terus menjadi fondasi yang memperkuat karakter dan jati diri bangsa. Ia percaya bahwa melalui kebudayaan, Indonesia akan mampu mencapai tujuan besar menuju Indonesia Emas 2045.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!