Berita Terpopuler Sulawesi Utara yang Menarik Perhatian Masyarakat
Berikut ini adalah tiga berita terpopuler di wilayah Sulawesi Utara yang menjadi perhatian masyarakat setempat. Berita-berita tersebut mencerminkan situasi dan perkembangan penting di daerah, baik dari segi hukum maupun prestasi masyarakat.
1. Pelaku Pembunuhan Joel Tanos Akan Diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Sulut
Dua pelaku pembunuhan Alberto Benedict Joel Tanos (18) masih dalam tahanan Polda Sulawesi Utara. Kedua pria berinisial EDS (27) dan AMR (28) ditangkap oleh anggota Resmob Polda Sulut. Insiden penikaman ini terjadi di Kecamatan Sario, Kota Manado, pada Senin (4/8/2025) sekitar pukul 07.30 WITA.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah Hasibuan menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam proses penyidikan. "Kedua pelaku masih menjadi tahanan Polda Sulut dan saat ini penyidik sedang melengkapi berkas agar secepatnya bisa diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Sulut," ujarnya.
Alamsyah menambahkan bahwa jika berkas sudah lengkap, akan dilakukan proses P21. Proses ini merupakan langkah penting dalam sistem peradilan untuk menuntut pelaku ke pengadilan.
2. Paskibraka Nasional Asal Sulut Dijemput dengan Antusiasme Luar Biasa
Kedatangan dua paskibraka nasional asal Sulawesi Utara, Bianca Lantang dan Firji Beeg, mendapat sambutan meriah di Kantor Gubernur Sulut. Acara ini digelar di Jalan 17 Agustus, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Manado, pada Jumat (22/8/2025).
Ratusan siswa SMA hadir di halaman kantor gubernur, mengibarkan bendera merah putih kecil sambil bersorak. Bianca dan Firji tampil dengan seragam paskibraka lengkap dan diberi kalung bunga sebagai simbol penghormatan dari masyarakat setempat.
Mereka membalas antusiasme para siswa dengan senyuman dan lambaian tangan. Suasana penuh kebanggaan dan semangat patriotisme terasa jelas dalam acara ini.
3. Kasus Kematian Tahanan Revan Santoso: Kasat Reskrim Siap Diadili Jika Salah
Jenazah Revan Santoso (20), tahanan asal Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang meninggal saat menjalani masa hukuman, akhirnya diautopsi. Autopsi dilakukan di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pihak keluarga memilih melakukan autopsi karena diduga korban mengalami penganiayaan selama dalam tahanan. Kasat Reskrim Polres Bolsel Iptu Dedy Matahari menyatakan dukungan terhadap langkah keluarga tersebut. Ia juga menegaskan bahwa dirinya secara pribadi mendukung upaya pencarian kebenaran.
"Selain keluarga Aan, saya juga meminta untuk diautopsi dan saya yang menanggung biayanya," ujarnya. Ia juga mengungkapkan bahwa telah menerima rekam medis dari rumah sakit di Kotamobagu, meskipun belum bisa dipublikasikan hingga hasil autopsi keluar.
Proses autopsi ini diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya terkait kematian Revan Santoso.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!