1.500 Peserta PPPK Rejang Lebong Terancam, Honorer Siluman Terungkap Segera Diungkap

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

1.500 Peserta PPPK Rejang Lebong Terancam, Honorer Siluman Terungkap Segera Diungkap

Ribuan Calon PPPK di Kabupaten Rejang Lebong Masih Tunggu Kejelasan

Ribuan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah lulus dalam seleksi Tahun Anggaran 2024 di Kabupaten Rejang Lebong masih menantikan kepastian nasib mereka. Sebanyak 1.500 peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus hingga kini belum juga dilantik. Kondisi ini memicu kecemasan dan ketidakpuasan di kalangan para peserta.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong masih melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh peserta. Proses ini dilakukan karena dugaan adanya cacat administrasi serta indikasi honorer siluman. Wakil Bupati Rejang Lebong, Hendri Praja, mengungkapkan bahwa proses verifikasi masih berlangsung dan sedang dibahas lebih lanjut. Ia juga menjabat sebagai anggota Tim Verifikasi Hasil Kelulusan PPPK.

Menurut Hendri, hasil verifikasi akan diumumkan paling lambat akhir Agustus 2025. Ia menyampaikan bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh padatnya kegiatan, namun kini proses sedang dipercepat. “Sekarang sedang kita kebut, hasilnya akan disampaikan di akhir Agustus,” ujar Wabup Hendri.

Dari pemeriksaan sementara, tercatat ada 217 temuan pelanggaran administrasi. Selain itu, empat peserta memilih mengundurkan diri, satu peserta meninggal dunia, dan terdapat 68 laporan dari laman pengaduan. Dengan adanya temuan tersebut, verifikasi ulang dilakukan demi memastikan seleksi PPPK benar-benar bersih dari praktik curang dan sesuai aturan.

“Kita ingin nanti saat pelantikan, semuanya tepat sasaran dan tidak ada pihak yang dirugikan,” tegasnya. Dengan demikian, akhir Agustus menjadi momen penting bagi ribuan peserta PPPK di Rejang Lebong untuk mengetahui kepastian nasib mereka. “Apapun hasilnya nanti, kita akan sampaikan,” tutup Wabup Hendri.

Kecemasan Para Peserta

Kondisi ini membuat peserta hanya bisa menunggu kepastian. Tidak sedikit yang merasa cemas karena nasib mereka masih terkatung-katung meski telah dinyatakan lulus. Salah satu calon PPPK, yang namanya enggan disebutkan, mengaku mulai resah dengan ketidakjelasan proses ini. Ia menyebut sudah terlalu lama menunggu kepastian, padahal dirinya lulus tahap I, sementara pengurusan untuk calon PPPK paruh waktu kini sedang berlangsung.

“Kalau bisa, yang tidak ada masalah administrasinya segera dilantik dulu. Kami sudah lulus tahap pertama berbulan-bulan lalu, tapi sampai sekarang belum ada kepastian. Terus terang kami merasa lelah menunggu,” keluhnya.

Calon PPPK lainnya bahkan menilai aneh belum adanya kejelasan dari Pemkab Rejang Lebong. Padahal di beberapa daerah lain, pelantikan PPPK, khususnya tahap pertama, sudah lama dilakukan. “Yang kami ini entah bagaimana, belum juga dilantik. Tolonglah agar ada kejelasannya, daerah lain saja sudah dilantik,” paparnya.

Proses verifikasi yang berlangsung cukup lama menimbulkan banyak spekulasi di kalangan masyarakat. Meskipun tujuannya adalah untuk memastikan keadilan dan kebenaran, banyak peserta merasa kesal karena penundaan yang terjadi tanpa adanya informasi yang jelas. Mereka berharap proses dapat segera diselesaikan agar kepastian bisa segera diberikan.