
Pemkot Yogyakarta Mulai Restorasi Tiga Sungai Utama
Pemerintah Kota Yogyakarta sedang mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kondisi tiga sungai besar yang menjadi bagian dari wilayah kota. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kebersihan dan kelancaran aliran air agar dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk kebutuhan masyarakat maupun sebagai daya tarik pariwisata.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah restorasi sungai, terutama dalam mengatasi masalah sedimentasi. Proses ini dilakukan dengan membersihkan endapan dan sampah di tiga sungai utama, yaitu Sungai Code, Winongo, dan Gajah Wong. Langkah awalnya dimulai pada Ahad, 24 Agustus 2025, dengan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) yang memiliki wewenang dalam pengelolaan sungai-sungai tersebut.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa salah satu masalah utama yang dihadapi sungai-sungai di kota ini adalah pendangkalan akibat sedimentasi. Hal ini bisa terjadi karena tertimbunnya material yang mengganggu aliran air. Menurutnya, penanganan ini harus segera dilakukan agar tidak semakin memburuk.
Dalam proyek pertama ini, Pemkot Yogyakarta dan BBWSSO menurunkan alat berat seperti ekskavator untuk melakukan pengerukan di beberapa titik rawan. Pengerukan akan dilakukan di Sungai Code sepanjang dua kilometer, di Sungai Gajahwong sejauh 500 meter, dan di Sungai Winongo antara 500 meter hingga satu kilometer. Material hasil pengerukan, seperti lumpur, pasir, batu, dan endapan lainnya, tidak akan dibuang begitu saja. Sebaliknya, material tersebut akan digunakan untuk keperluan seperti menguruk atau meninggikan lahan-lahan yang belum berfungsi secara optimal.
Pariwisata Berkelanjutan dan Kebersihan Sungai
Hasto menegaskan bahwa aspek utama dari pariwisata berkelanjutan adalah kebersihan. Adanya endapan material yang dibiarkan lama-lama akan menurunkan kualitas air dan merusak ekosistem sungai. Oleh karena itu, ia melarang penjualan material hasil pengerukan. Restorasi sungai akan dilakukan minimal empat kali dalam setahun ke depan.
Menurutnya, jika aliran tiga sungai terbesar di Yogya terjaga, maka tidak hanya ekosistem yang pulih, tetapi juga daya tarik pariwisata akan meningkat. Sungai bisa menjadi ruang hidup yang sekaligus menjadi daya tarik wisata baru.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, Vicky Ariyanti, menambahkan bahwa restorasi sungai tidak hanya sebatas pekerjaan fisik. Lebih jauh, kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi ekologis sungai agar menjadi bagian penting dari tata ruang kota. Ia menjelaskan bahwa restorasi bukan sekadar pengerukan material, tetapi juga ingin menciptakan sungai sebagai ruang terbuka hijau yang hidup, asri, dan bisa dinikmati masyarakat.
Menurutnya, keberadaan Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong ke depan dapat menjadi penyangga ekosistem sekaligus paru-paru Kota Yogyakarta. Dengan perbaikan kondisi sungai, diharapkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!