Wasiat Mpok Alpa untuk Suami Sebelum Meninggal, Bahas Anak-Anak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Wasiat Mpok Alpa untuk Suami Sebelum Meninggal, Bahas Anak-Anak

Pesan dan Wasiat Mpok Alpa untuk Suami dan Anak-Anaknya

Komedian Mpok Alpa meninggalkan pesan penting kepada suaminya sebelum wafat. Pesan tersebut terkait dengan kehidupan anak-anak mereka, yang ingin dijaga agar tidak mengalami pahitnya hidup seperti dirinya dulu. Dikenal sebagai sosok yang tahu bagaimana menjalani hidup dari nol, Mpok Alpa berharap anak-anaknya bisa merasakan kehidupan yang lebih baik.

Selama proses kehamilan hingga melahirkan, Raffi Ahmad turut serta dalam membantu biaya perawatan. Kedua bayi kembarnya lahir pada Senin (7/10/2024) di Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat. Aji Darmaji, suami Mpok Alpa, mengungkapkan bahwa banyak bantuan yang datang dari berbagai pihak, termasuk teman-teman artis dan keluarga. Meski begitu, ia menegaskan bahwa dirinya masih mampu bertanggung jawab atas masa depan anak-anaknya.

"Pokoknya jangan khawatir, apa pun gitu ngomong," ujar Aji Darmaji. Ia juga menyebut bahwa para kerabat dan teman-teman Mpok Alpa benar-benar seperti keluarga. Bahkan, ia tidak menyangka bahwa mereka bersikap begitu baik.

Pesan lain dari Mpok Alpa adalah agar Aji Darmaji terus menjaga dan merawat keempat anaknya hingga mendapatkan pendidikan yang tinggi. "Jaga anak-anak, dari pendidikannya biar tinggi-tinggi," ujarnya. Aji pun menegaskan bahwa ia akan memenuhi pesan tersebut, karena itu merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

Mpok Alpa juga ingin anak-anaknya menjadi orang sukses agar tidak merasakan kesulitan hidup seperti dirinya. "Dia itu selalu ingatnya anak, mau meninggal itu ngomongnya anak, itu pendidikannya benar-benar tinggi jangan sampai kayak kita," kata Aji. Menurutnya, mereka sudah mengalami pahitnya hidup dari nol.

Selama ini, Mpok Alpa menyembunyikan penyakitnya dari orang lain. Ia selalu berusaha terlihat sehat di depan publik. Bahkan, ia percaya bahwa dirinya akan sembuh dari penyakit yang dideritanya. "Dia itu berusaha untuk nutupin sakitnya bahwa gue ini nggak sakit, gue sehat. Seakan-akan penyakitnya tuh bakal sembuh, dia tuh yakin," ungkap Aji.

Kebiasaan Sedekah Mpok Alpa yang Tidak Diketahui Suami

Aji Darmaji tak menyangka bahwa istrinya memiliki kebiasaan sedekah ke sebuah yayasan. Hal ini diketahui setelah ia mengecek ponsel Mpok Alpa dan menemukan bukti transfer ke yayasan tersebut. "Dia suka ngirim ke suatu yayasan, ditf (transfer) sama dia, sedekah tapi. Enggak (tanpa sepengetahuan suami)," ujar Aji.

Menurut penggali kubur bernama Surya Atmaja, Mpok Alpa ingin membiayai pembangunan mushola. "Itu sih berbentuk uang, kalau tanah kita yang ngurusinnya, buat tanah, itu kita bangun untuk wakaf, untuk mushola yang ada sekarang. Biayanya kita kembaliin, kita jual untuk wakaf juga," jelas Surya.

Mimpi Aji Darmaji Sebelum Kehilangan Istri

Sebelum meninggal, Mpok Alpa dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Selama menunggu sang istri di rumah sakit, Aji Darmaji sempat bermimpi aneh. Dalam mimpi itu, ia melihat Mpok Alpa meninggal dunia. Namun, ia berdoa agar mimpi itu tidak menjadi kenyataan.

"Tapi saya baik sangka, mudah-mudahan Mpok berumur panjang, karena kan mimpi itu sebaliknya," katanya. Sayangnya, mimpi itu malah menjadi kenyataan. Saat mengetahui kehilangan istri, Aji merasa seperti dejavu.

Momen pelukan terakhir dengan Mpok Alpa juga terasa sangat berkesan. Menurut Aji, saat itu Mpok Alpa sempat mengucapkan tauhid sebelum menghembuskan napas terakhir. Ia meninggal dalam keadaan tersenyum. "Meninggal dengan senyum, (Mpok Alpa) meninggal cuman 'Pa peluk ya, ini (napas) udah nggak kuat'. Saya peluk terus 'ikutin ya ma' 'lailahaillallah' terus cuma sampai allah mingkem. Udah gitu doang gampang (meninggalnya)," jelasnya.