
Dipesan untuk meninggalkan barang bawaannya yang berat, wanita itu marah dan pergi ke belakang sudut, mengenakan pakaian tambahan dan memasukkan benda berat ke dalam saku bajunya.
Setelah membaca artikel "Penumpang mengkritik staf bandara karena 0,5 kg kelebihan barang bawaan", saya merasa simpati terhadap penulisnya. Namun banyak pembaca berargumen bahwa kelebihan 0,5 kg ini tidak signifikan dan sebaiknya diabaikan, pendapat yang umum di kalangan penumpang Vietnam.
Minggu lalu, saat melewati pemeriksaan keamanan di HCMC untuk penerbangan ke Da Nang, saya menyaksikan sebuah adegan yang membuat saya sedih dan memunculkan pertanyaan tentang sikap beberapa penumpang Vietnam terhadapaturan perjalanan udara.
Seorang wanita membawa tas koper carry-on yang hampir beratnya 10 kg, sedangkan batas airlines adalah 7 kg. Staf check-in meminta dia untuk mengeluarkan beberapa barang atau membayar biaya bagasi terdaftar. Dia menjadi marah dan membawa tas kopernya ke sudut terpencil untuk mengenakan pakaian tambahan dan memasukkan barang berat ke dalam saku dan tas selehinya. Ketika dia kembali, tas kopernya melebihi 7 kg tetapi diterima.
Di ruang keberangkatan, dia membuka barang-barang tersebut dan memasukkannya kembali ke dalam koper. Dia menghindari pembayaran biaya bagasi beberapa ratus ribu dong, dan beberapa orang mungkin berargumen bahwa beberapa kilogram tambahan memiliki dampak kecil terhadap keselamatan penerbangan.
Acara tersebut membuat saya menyadari ada tingkat ketidaksetaraan tertentu dalam penerbangan. Penumpang yang mematuhi peraturan, membayar bagasi terdaftar dan menunggu lebih lama untuk mengambilnya akhirnya menghabiskan lebih banyak waktu dan uang. Mereka yang berpura-pura melewati dengan mudah dan meninggalkan masalah kepada orang lain.
Perilaku demikian dapat menyebabkan kebiasaan mengabaikan peraturan dan memengaruhi keadilan yang diperlukan dalam penerbangan. Jika setiap penumpang membawa beberapa kilogram tambahan, pesawat akan melebihi berat yang direncanakan ratusan kilogram.Ruangan kabin yang terlalu penuhdapat menciptakan risiko keselamatan dan membuatnya lebih sulit untuk menyimpan barang bawaan. Tas kabin ditempatkan di atas kepala penumpang, sehingga sangat berbeda dibandingkan dengan barang bawaan yang disimpan di bawah.
Saya mengerti bahwa semua orang ingin menghemat waktu dan uang. Tapi sopan santun dalam perjalanan bukanlah menambahkan beberapa kilo tambahan, tetapi tentang menghormati aturan. Saat bepergian ke luar negeri, kebanyakan orang patuh tanpa protes jika diminta untuk memeriksa tas karena beratnya 0,2 kg lebih berat. Jadi mengapa "kelenturan" menjadi standar di Vietnam?
Koper berat mengandung lebih dari sekadar pakaian; ia membawa semangat mempercepat proses, konsekuensi dari hal tersebut akhirnya memengaruhi orang lain. Perjalanan akan lebih mudah bagi semua orang jika penumpang mematuhi aturan sejak awal daripada mencari cara menghindarinya. Itulah kenyamanan sesungguhnya bagi penumpang pesawat terbang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!