Video: Desa Maling di Jawa Timur, Awalnya dari Kekhawatiran Warga tentang Pencurian

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Video: Desa Maling di Jawa Timur, Awalnya dari Kekhawatiran Warga tentang Pencurian

Desa Maling di Pamekasan, Tanda Kekesalan Warga terhadap Pencurian yang Tak Kunjung Terungkap

Di tengah perbincangan masyarakat, kini sebuah desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjadi sorotan. Desa tersebut dikenal dengan sebutan “desa maling” setelah warga memasang baliho yang menarik perhatian banyak orang. Baliho ini berisi tulisan, “SELAMAT DATANG DI DESA MALING. KAMI YAKIN MALINGNYA BUKAN ORANG JAUH”.

Baliho tersebut dipasang oleh warga Dusun Pokapoh, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan. Lokasi desa ini berada di Pulau Madura, sekitar 120 kilometer dari Surabaya, ibu kota Jawa Timur. Penempatan baliho ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap maraknya tindakan pencurian yang tidak kunjung terungkap.

Keresahan warga semakin meningkat karena kasus pencurian telah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Banyak barang berharga milik penduduk seperti perhiasan emas dan sepeda motor hilang tanpa jejak. Bahkan, kasus terbaru terjadi menjelang 17 Agustus 2025, ketika dua unit motor raib dalam satu malam.

Warga mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah ini. Mereka memasang CCTV dan melaporkannya ke pihak berwajib. Namun, hasilnya nihil. Akibatnya, warga akhirnya memutuskan untuk membuat baliho sebagai bentuk peringatan dan sindiran terhadap situasi yang tidak kunjung membaik.

Pembuatan baliho ini juga memicu reaksi dari warganet. Ada yang tertarik untuk melihat kondisi desa tersebut, sementara yang lain mendukung aksi warga karena dianggap wajar mengingat banyaknya korban yang kehilangan harta benda.

Salah seorang tokoh masyarakat, Marsuto Alfianto, mengakui adanya baliho tersebut. Ia menjelaskan bahwa kekesalan warga muncul karena tingginya angka pencurian yang terjadi di daerah mereka. Hal ini menyebabkan rasa tidak aman bagi penduduk, bahkan ada yang berniat pindah dari desa tersebut.

Selain itu, calon pembeli rumah di desa ini juga membatalkan niatnya karena merasa khawatir akan ancaman pencurian. Kondisi ini menunjukkan dampak langsung dari maraknya tindakan kriminal di wilayah tersebut.

Setelah kabar tentang baliho ini viral, polisi segera bertindak. Mereka melakukan penggerebekan di sebuah rumah, meski pelaku tidak ditemukan di lokasi saat itu. Meskipun demikian, penyelidikan masih terus berlangsung.

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, mengatakan bahwa pihaknya sudah turun tangan untuk menangani kasus ini. Ia menyebut bahwa pelaku yang dicurigai memang berasal dari Desa Larangan Badung. Meski penggerebekan belum berhasil menemukan pelaku, penyelidikan tetap dilanjutkan.

Dengan adanya baliho dan respons dari pihak berwajib, masyarakat berharap dapat segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah pencurian yang terus-menerus terjadi. Semoga keamanan di desa ini bisa kembali pulih dan warga dapat hidup dengan tenang.