Tugu Aras Tammauni di Tobadak, Simbol Perjuangan Mamuju Tengah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Sejarah dan Perjuangan H. Aras Tammauni di Mateng

Di persimpangan jalan poros Tobadak, Desa Tobadak Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), kini berdiri sebuah tugu yang menarik perhatian masyarakat. Tugu setinggi tiga meter ini diberi nama Multi Inovasi dan menjadi simbol penghormatan terhadap tokoh penting dalam sejarah daerah ini.

Tugu tersebut menggambarkan patung H. Aras Tammauni, bupati definitif pertama sekaligus salah satu tokoh utama dalam pembentukan Mateng sebagai daerah otonom. Patung ini dibuat dengan pakaian adat yang mencerminkan kebudayaan lokal, sementara penopangnya dihiasi lukisan lima suku yang mendiami wilayah Tobadak, yaitu Bugis, Makassar, Bali, Mamasa, dan Jawa.

Kornelius, Kepala Desa Tobadak, menyampaikan bahwa sosok H. Aras Tammauni bukan hanya seorang bupati pertama, tetapi juga seorang tokoh pemekaran kabupaten. Ia menegaskan bahwa jasa dan perjuangannya harus diingat oleh generasi muda.

Pembangunan Tugu Multi Inovasi

Pembangunan tugu ini dilakukan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp 48,3 juta. Proses pengerjaannya diserahkan kepada seniman Sulbar asal Mamasa, Daniel Elgibor. Tugu ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga menjadi monumen untuk menjaga kenangan akan perjuangan H. Aras Tammauni.

H. Aras Tammauni memiliki rekam jejak panjang dalam dunia politik dan pemerintahan. Ia memulai karier sebagai Kepala Desa Tobadak selama 26 tahun (1986 - 2012). Setelah itu, pada Pemilu 2014, ia maju melalui Partai Demokrat dan terpilih sebagai anggota DPRD Sulbar. Dari sana, ia dipercaya menjabat Ketua DPRD Sulbar (2014 - 2015), sebelum akhirnya menahkodai Kabupaten Mateng sebagai bupati dua periode (2016 - 2025).

Lebih dari sekadar riwayat jabatan, namanya tercatat sebagai salah satu tokoh utama dalam perjuangan pemekaran hingga Mateng resmi berdiri sebagai Daerah Otonom Baru (DOB).

Peresmian Tugu dan Penghargaan

Tugu Multi Inovasi H. Aras Tammauni diresmikan pada 18 Agustus 2025, dengan kehadiran langsung H. Aras Tammauni bersama Bupati Mateng Dr. H. Arsal Aras, Wakil Bupati Dr. Askary Anwar, serta jajaran pejabat Pemkab Mateng.

Kehadiran tugu ini menjadi simbol perjuangan panjang dan dedikasi seorang tokoh. Setiap warga yang melintas di simpang Tobadak akan disambut sosoknya yang berdiri gagah, sebuah pengingat bahwa Mateng lahir dari perjuangan dan usaha keras seorang tokoh.

Peran Penting dalam Pembentukan Mateng

H. Aras Tammauni tidak hanya menjadi bupati pertama, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam proses pemekaran kabupaten. Keberadaannya sebagai tokoh politik dan pemerintahan memberikan kontribusi besar dalam membentuk identitas baru bagi wilayah ini.

Sejarah perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Tugu ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan dan dedikasi seseorang dapat terukir dalam bentuk monumen yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Kesimpulan

Tugu Multi Inovasi H. Aras Tammauni adalah simbol penghormatan terhadap tokoh penting dalam sejarah Mateng. Selain itu, tugu ini juga menjadi tempat edukasi bagi generasi muda tentang perjuangan dan dedikasi seorang tokoh. Dengan adanya tugu ini, harapan besar dipegang bahwa nilai-nilai perjuangan akan terus dijaga dan dilestarikan.