Tim Pengabdian Unhas Perkenalkan VR untuk Edukasi Kesehatan di Barru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Tim Pengabdian Unhas Perkenalkan VR untuk Edukasi Kesehatan di Barru

Program Inovatif Berbasis Teknologi VR untuk Meningkatkan Kesehatan Gigi Komunitas Nelayan

Di tengah tantangan kesehatan gigi yang mengkhawatirkan di kalangan anak-anak nelayan, sebuah inisiatif baru telah diluncurkan oleh tim pengabdian Departemen Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas). Program ini menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) sebagai alat pendidikan kesehatan gigi yang menarik dan efektif. Peluncuran program tersebut berlangsung di Desa Pancana, Kabupaten Barru, pada Minggu (24/8/2025).

Program ini dipimpin oleh Prof Muh Harun Achmad dan melibatkan empat dosen serta residen ilmu kedokteran gigi anak. Acara peluncuran dihadiri oleh tokoh masyarakat, siswa sekolah dasar, serta kader Puskesmas Pembantu (Pustu) setempat yang aktif dalam kegiatan pelatihan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan gigi dari Puskesmas Barru pada tahun 2023, ditemukan bahwa sebanyak 90 persen anak-anak dari keluarga nelayan di Desa Pancana menderita karies gigi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kebiasaan memberikan bekal makanan tinggi gula saat orang tua melaut, minimnya akses informasi kesehatan gigi di daerah terpencil, serta keterbatasan tenaga medis gigi di wilayah kecamatan.

Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian menciptakan program edukasi kesehatan gigi berbasis VR yang dirancang khusus untuk komunitas nelayan. Teknologi VR digunakan untuk menciptakan simulasi interaktif yang menunjukkan teknik menyikat gigi yang benar, visualisasi dampak konsumsi gula berlebihan terhadap gigi, serta tutorial perawatan darurat saat melaut. Materi edukasi ini dikembangkan dengan bahasa lokal dan scenario nyata yang dihadapi nelayan sehari-hari.

Sebagai mitra utama, Kelompok Nelayan Pancana akan terlibat aktif mulai dari perencanaan hingga evaluasi program. Mereka akan menyediakan ruang pertemuan untuk penyuluhan, mengorganisir anggota untuk mengikuti pelatihan sebagai kader kesehatan gigi, dan mengajarkan penggunaan VR kepada warga luar kelompok nelayan. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan rasa memiliki yang tinggi di kalangan masyarakat.

Target program ini meliputi pelatihan kader kesehatan gigi dari anggota nelayan, peningkatan pengetahuan keluarga nelayan tentang perawatan gigi, produksi video edukasi VR, serta publikasi hasil program dalam jurnal kesehatan masyarakat pesisir. Program ini juga dirancang untuk berkelanjutan dengan membentuk posyandu gigi di kantor kelompok nelayan dan mengintegrasikan materi kesehatan gigi dalam agenda rutin pertemuan nelayan.

Keunggulan program ini terletak pada penggunaan teknologi mutakhir yang sesuai dengan budaya lokal, pendekatan bottom-up melalui pemberdayaan kader nelayan, serta sistem evaluasi berbasis bukti dengan pemeriksaan gigi berkala. Dampak jangka panjang yang diharapkan adalah penurunan 20 persen prevalensi karies pada anak nelayan dalam dua tahun, sekaligus menjadikan Desa Pancana sebagai percontohan inovasi kesehatan gigi masyarakat pesisir di Sulsel.

Dukungan penuh dari Kelompok Nelayan Pancana dan Puskesmas setempat membuat program ini diyakini dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa pesisir lainnya di Indonesia.

Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Puskesmas Pancana, Baharuddin, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif pengabdian masyarakat ini. Ia berharap program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membangun kemandirian kader kesehatan desa dalam memberikan edukasi berkelanjutan.

Rangkaian kegiatan pengabdian mencakup penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi penggunaan Virtual Reality untuk edukasi kesehatan gigi, serta pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut di Pustu Desa Pancana. Melalui media VR, anak-anak sekolah dasar dan masyarakat mendapatkan pengalaman belajar interaktif tentang cara menjaga kebersihan gigi, teknik menyikat yang benar, hingga dampak konsumsi gula terhadap kesehatan mulut.

Ketua Tim Pengabdian, Prof Muh Harun Achmad menjelaskan, penggunaan teknologi VR sebagai media edukasi diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, menarik, dan mudah dipahami oleh masyarakat pesisir, terutama anak-anak.

Selain memberi edukasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberdayakan kader kesehatan desa. Dengan adanya pelatihan kader, diharapkan pesan-pesan kesehatan dapat terus disebarkan dan menjadi gerakan berkelanjutan di tengah masyarakat.