Tanggapan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan terhadap Usulan Gerbong Khusus Perokok
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, memberikan respons santai ketika ditanya mengenai usulan adanya gerbong khusus perokok di kereta jarak jauh. Usulan tersebut muncul dari anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin.
AHY, sapaan akrabnya, tertawa saat menjawab pertanyaan para jurnalis di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, pada Sabtu (23/8/2025). Ia menegaskan bahwa ada banyak hal yang lebih penting untuk dikemukakan dan diprioritaskan.
Fokus pada Konektivitas Multimoda
Pria yang juga dikenal sebagai tokoh politik ini lebih memilih fokus pada upaya memperkuat konektivitas antarwilayah. AHY menekankan pentingnya transportasi multimoda yang terintegrasi, baik di darat, laut, maupun udara, termasuk kereta api.
"Saya lebih fokus pada bagaimana roadmap (peta jalan) ini bisa mengakomodasi berbagai kepentingan," ujarnya. Ia menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur transportasi harus mampu menciptakan sistem yang efisien dan saling mendukung antar moda transportasi.
Dorong Mobilitas TOD dan Keberlanjutan
Selain itu, AHY juga menyampaikan bahwa mobilitas masyarakat, barang, dan jasa perlu semakin cepat serta terjangkau. Menurutnya, transportasi yang baik harus mampu membuka titik-titik pertumbuhan ekonomi baru sekaligus mendorong pengembangan wilayah.
"Contohnya adalah TOD (Transit Oriented Development), yaitu pengembangan lokasi-lokasi tertentu sebagai hub transportasi dan tempat tinggal serta bekerja," ujar AHY. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini selaras dengan semangat keberlanjutan, termasuk dalam upaya mengurangi jejak karbon dan emisi gas rumah kaca.
AHY menekankan bahwa target tersebut penting untuk mengawal upaya serius dalam mencegah dampak krisis iklim yang lebih buruk. Dengan pengembangan transportasi yang ramah lingkungan, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masa depan.
Usulan Gerbong Khusus Merokok Datang dari Fraksi PKB
Usulan adanya gerbong khusus merokok di dalam kereta api berasal dari anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan. Ia menyampaikan usulan tersebut saat RDP dengan Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin.
Nasim mengatakan bahwa usulan ini merupakan masukan yang layak dipertimbangkan. Ia menyoroti bahwa sebelumnya, kereta memiliki area khusus untuk merokok, tetapi seiring waktu, area tersebut dihapus. Ia menyarankan agar disediakan satu gerbong khusus untuk kafe atau area merokok.
"Paling tidak, ini ada masukan pak, gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan, ada lah sisakan satu gerbong untuk kafe, untuk ngopi, paling tidak untuk smoking area. Karena, banyak kereta ini tidak ada smoking area Pak Bobby," ujarnya.
Nasim juga meyakini bahwa kehadiran satu gerbong khusus merokok bisa menguntungkan KAI. Ia menilai, karena perjalanan kereta jarak jauh biasanya memakan waktu sekitar delapan jam, maka kehadiran area khusus akan sangat diminati oleh penumpang.
Berbagai Inovasi dalam Pengembangan Kereta Api
Selain usulan gerbong khusus merokok, KAI juga terus melakukan inovasi dalam pengembangan transportasi. Salah satunya adalah pembuatan kereta khusus untuk petani dan pedagang, yang menunjukkan komitmen KAI dalam memberikan layanan yang lebih inklusif dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Dengan berbagai langkah yang dilakukan, KAI dan pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan transportasi, menjaga keberlanjutan, serta memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!