Rupiah Berpotensi Menguat Akibat Pemangkasan Suku Bunga The Fed

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Prediksi Kenaikan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan hari ini. Prediksi ini didasarkan pada data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Analisis dari Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, menunjukkan bahwa data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi memberikan sinyal positif terhadap prospek penurunan suku bunga. Ia menyatakan bahwa kondisi ini dapat memengaruhi sentimen pasar terhadap rupiah.

Selain itu, investor cenderung bersikap hati-hati dan menunggu pengumuman data ekonomi penting seperti penjualan ritel Indonesia dan inflasi konsumen AS. Menurut Lukman, rupiah kemungkinan akan berada dalam konsolidasi dengan potensi penguatan terbatas terhadap dolar AS.

Ia memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan berada dalam kisaran antara Rp 16.400 hingga Rp 16.500 per dolar AS. Prediksi ini mencerminkan stabilnya kondisi pasar dalam jangka pendek.

Pergerakan Rupiah di Awal Pagi

Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah dibuka dengan penguatan pada level Rp 16.456 per dolar AS. Penguatan ini mencerminkan naiknya 13 poin atau sekitar 0,008% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Sementara itu, Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat mata uang dan komoditas, juga memproyeksikan tren serupa. Menurutnya, rupiah mengalami fluktuasi namun ditutup dengan penguatan di rentang antara Rp 16.420 hingga Rp 16.470 per dolar AS.

Ibrahim menambahkan bahwa data ketenagakerjaan AS menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat dari perkiraan. Selama setahun terakhir, perekonomian AS menciptakan sekitar 911 ribu lapangan kerja, angka ini lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya. Hal ini menandakan melemahnya pertumbuhan penggajian dan kestabilan pasar tenaga kerja.

Dari sini, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed semakin kuat. Ibrahim memprediksi kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan probabilitas yang sangat rendah untuk penurunan sebesar 50 basis poin.

Faktor Pendukung Lainnya

Selain data inflasi dan ketenagakerjaan AS, ada beberapa faktor lain yang turut memengaruhi pergerakan rupiah. Misalnya, situasi politik dan stabilitas ekonomi domestik juga menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar.

Pemerintah Indonesia juga terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai kebijakan fiskal dan moneter. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan mendorong arus modal masuk ke pasar keuangan lokal.

Di sisi lain, sektor swasta juga berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Beberapa perusahaan besar seperti Bank Jumbo, Telkom Indonesia, dan Wika Tirta Jaya Jatiluhur telah menunjukkan kinerja yang baik, yang berdampak positif terhadap keyakinan pasar terhadap ekonomi Indonesia.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, prediksi penguatan rupiah terhadap dolar AS terlihat cukup optimis. Namun, kondisi pasar tetap dinamis dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun internal. Investor dan pelaku pasar disarankan untuk terus memantau perkembangan ekonomi global serta kebijakan pemerintah secara berkala.