Infografis: Beban KAI Menghadapi Whoosh

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Masalah Keuangan Whoosh Menjadi Ancaman bagi KAI

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menghadapi tantangan keuangan yang semakin mengkhawatirkan, terutama akibat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Proyek ini dinilai sebagai "bom waktu" yang dapat memengaruhi kesehatan keuangan BUMN di sektor transportasi. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian mendalam terkait masalah yang muncul dari perusahaan kereta cepat tersebut.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR beberapa waktu lalu, Bobby mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Danantara untuk menyelesaikan masalah Whoosh. Ia juga menyebutkan bahwa langkah-langkah seperti perbaikan dan restrukturisasi portofolio akan dilakukan untuk mengatasi kondisi keuangan yang tidak stabil.

Restrukturisasi utang Whoosh menjadi prioritas dalam program kerja Danantara tahun 2025. Chief Operation Officer Danantara, Dony Oskaria, mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan KAI dan berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah yang ada. Meskipun demikian, ia belum memberikan detail lebih lanjut tentang rencana yang akan diambil.

Whoosh mulai beroperasi pada Oktober 2023, namun sejak saat itu, proyek ini terus menambah beban keuangan KAI. Pada Agustus 2025, KAI harus menanggung kerugian hingga Rp1,2 triliun dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, yang merupakan konsorsium BUMN yang mengelola proyek tersebut.

Tindakan yang Dilakukan oleh Danantara

Pemerintah mulai membahas konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Jepang. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pengembangan infrastruktur transportasi. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan KAI dalam mengelola proyek-proyek besar seperti Whoosh.

Anggota DPR, Anggia Ermarini, menilai bahwa kinerja KAI secara keseluruhan cukup baik. Namun, ia menyatakan bahwa KAI terkena dampak dari utang Whoosh. "KAI sebenarnya bisa mencapai laba, tetapi karena adanya Whoosh, akhirnya mengalami defisit," ujar Anggia.

Upaya KAI dalam Mengatasi Masalah

Salah satu langkah yang diambil oleh KAI adalah restrukturisasi utang. Namun, skema yang digunakan masih belum jelas disampaikan kepada publik. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyelesaian masalah masih dalam tahap awal dan memerlukan transparansi serta koordinasi yang lebih baik antara berbagai pihak terkait.

Beberapa isu penting yang perlu dipertimbangkan meliputi:

  • Evaluasi kinerja keuangan Whoosh secara berkala.
  • Penyusunan strategi jangka panjang untuk mengurangi beban utang.
  • Kolaborasi antara KAI dan Danantara dalam mengelola proyek-proyek besar.
  • Peningkatan efisiensi operasional agar dapat menghasilkan laba yang lebih besar.

Dengan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang baik, KAI diharapkan dapat mengatasi masalah keuangan yang muncul akibat proyek Whoosh. Selain itu, perlu adanya kebijakan yang lebih jelas dan transparan dalam pengelolaan aset dan utang agar tidak terulang kembali di masa depan.