Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pengunduran Diri Wakil Ketua Komisi VII DPR RI

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya sebagai anggota DPR. Keputusan ini diambil setelah pernyataannya dalam sebuah podcast viral di media sosial, yang seolah-olah menyatakan bahwa generasi muda sebaiknya tidak bergantung pada pemerintah untuk mencari pekerjaan.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari akun Instagram resmi, Rahayu menyampaikan pengunduran dirinya kepada Fraksi Partai Gerindra. Ia menjelaskan bahwa pernyataannya dalam podcast tersebut dipotong dan disajikan secara terpisah, sehingga memunculkan kesan yang berbeda dari maksud aslinya.

Podcast yang dilakukan bersama Antara TV Indonesia dengan judul “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” berlangsung selama sekitar 42 menit. Namun, potongan video yang beredar hanya mengambil durasi dua menit lebih yang kemudian diubah menjadi beberapa kalimat yang menimbulkan reaksi negatif.

Rahayu menyatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk menyakiti atau meremehkan usaha para anak muda yang sedang berjuang mencari pekerjaan. Meskipun begitu, ia tetap meminta maaf apabila perkataannya telah melukai perasaan masyarakat.

Menurutnya, generasi muda sebaiknya tidak hanya bergantung pada sektor pekerjaan yang sudah otomatis. Ia mengajak anak-anak muda untuk menjadi pengusaha di berbagai bidang seperti kuliner, fashion, multimedia, dan lainnya. “Anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur, daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat teman-teman lu,” ujarnya dalam video tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa tidak semua sektor harus bergantung pada pemerintah. Menurutnya, terdapat banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda tanpa harus terpaku pada sektor padat karya. Namun, ia juga menyebutkan bahwa industri besar seperti pangan dan hilirisasi akan menjadi perhatian utama.

“Jangan hanya bersandar, karena kalau masih bersandar kepada sektor-sektor padat karya dan bersandar kepada pemerintah untuk provide the jobs, kita masih di zaman kolonial berarti, yang di mana kita bersandar kepada si raja, dan si ratu, dan si priayi untuk kasih kita kerjaan. No, kita sudah move on dari situ,” tambahnya.

Latar Belakang Pendidikan Rahayu Saraswati

Sebelum memasuki dunia politik, Rahayu Saraswati menempuh pendidikan dasar di SD Tarakanita II. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Singapura dengan mengikuti United World College of South East Asia (UWCSEA). Beberapa waktu kemudian, ia pindah ke Swiss bersama keluarganya karena ayahnya diutus sebagai Duta Besar Istimewa untuk Eropa bagian Utara dan Timur.

Di Swiss, Rahayu tidak melanjutkan di kelas 7, tetapi langsung naik ke kelas 8 setibanya di College du Leman, Geneva, Swiss. Ia menyelesaikan pendidikan SMA di Swiss dan aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk menjadi bagian dari tim sepak bola Junior Varsity yang berhasil memenangkan piala dan mewakili provinsinya di tingkat nasional.

Setelah lulus SMA, ia diterima di Universitas Virginia dengan Early Decision, fokus pada Drama dan Peradaban Kuno yakni Yunani dan Roma. Namun, hanya bertahan selama 2,5 tahun hingga 2005, ia pindah ke London dan mengikuti kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007. Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.