
Presiden Prabowo Subianto Beri Apresiasi atas Capaian Sekolah Rakyat
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa bangga terhadap pencapaian yang telah diraih dalam pembangunan 100 Sekolah Rakyat. Proses pendirian sekolah-sekolah tersebut berjalan hanya dalam waktu enam bulan sejak ide pertama kali diusulkan. Menurutnya, hasil yang diperoleh jauh melampaui harapan awal.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada tim lintas kementerian yang telah bekerja keras. 100 sekolah, terus terang saja ini di luar harapan saya,” ujar Prabowo dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Sosial.
Gagasan awal tentang Sekolah Rakyat muncul pada Februari 2025. Saat itu, ia sempat memperingatkan para menteri agar tidak terburu-buru dalam merealisasikan proyek ini. Ia memperkirakan target yang realistis baru akan tercapai pada pertengahan 2026. Namun, ternyata tim lintas kementerian berhasil menyelesaikan proyek lebih cepat dari yang diperkirakan.
Prabowo menjelaskan bahwa proses mendirikan sekolah baru dari nol sangat rumit. Mulai dari tahap perencanaan, penyediaan anggaran, pembangunan gedung, perekrutan guru dan kepala sekolah, hingga proses penerimaan siswa, semuanya membutuhkan kerja keras dan koordinasi yang baik. Meskipun begitu, kinerja kabinet yang dipimpinnya berhasil melebihi ekspektasi.
Ia juga menekankan betapa pentingnya kerja sama antar lembaga untuk mencapai tujuan bersama. Para menteri tetap bekerja tanpa mengenal hari libur demi memastikan program prioritas ini berjalan lancar. “Begitu dapat tugas, tidak ada hari Minggu, tidak ada jam kerja. Semua bekerja,” tambahnya.
Kini, 100 Sekolah Rakyat sudah resmi beroperasi. Menteri Sosial melaporkan bahwa jumlah sekolah akan bertambah menjadi 165 pada September 2025, dengan target 200 sekolah beroperasi pada tahun 2026. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga sebagai upaya konkret untuk memutus rantai kemiskinan.
Sekolah Rakyat dirancang berasrama, menyediakan layanan kesehatan gratis, makanan bergizi, serta terintegrasi dengan program-program lain seperti koperasi desa dan program perumahan rakyat. Hingga saat ini, sekolah-sekolah tersebut telah tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Pada tahun ajaran 2025/2026, kapasitas total Sekolah Rakyat ditargetkan mampu menampung hampir 16 ribu siswa, dengan dukungan lebih dari 2 ribu guru.
“Ini prestasi luar biasa. Saya harap seluruh rakyat melihat ini sebagai langkah nyata negara untuk membebaskan bangsa dari kemiskinan absolut,” tegas Prabowo.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!