
Peresmian Gereja Katolik Paroki Kalvari Lubang Buaya
Gereja Katolik Paroki Kalvari Lubang Buaya di Jakarta Timur akhirnya resmi beroperasi setelah melalui proses panjang yang berlangsung selama 33 tahun. Peresmian ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada hari Minggu (14/9), yang menandai akhir dari perjuangan panjang masyarakat setempat untuk memiliki tempat ibadah yang layak.
Pembangunan gereja ini sempat tertunda karena kendala dalam proses perizinan. Namun, kini dengan dikeluarkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) definitif oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, keberadaan gereja dapat dirasakan oleh umat Nasrani di sekitar wilayah tersebut. Dengan adanya tempat ibadah ini, para umat bisa lebih nyaman dalam menjalankan aktivitas keagamaan mereka.
Pramono Anung menyampaikan rasa gembira atas peresmian gereja tersebut. Ia mengatakan bahwa momen ini sangat luar biasa dan menjadi bukti bahwa pihak pemerintah siap mendukung kebutuhan masyarakat dalam hal keagamaan.
“Hari ini saya diberikan kesempatan untuk meresmikan Gereja Kalvari, Paroki Lubang Buaya. Ini sungguh luar biasa,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Selain itu, ia juga menyampaikan harapan agar gereja ini dapat menjadi tempat beribadah yang nyaman dan aman bagi umat. Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi lingkungan sekitar, termasuk menghadapi masalah banjir yang sering menjadi keluhan masyarakat di wilayah tersebut.
“Saya akan meminta Wali Kota dan Dinas Sumber Daya Air untuk melakukan upaya-upaya pencegahan banjir dan persoalan lain agar bisa diantisipasi. Upaya perbaikan akan dilakukan tanpa mengganggu aktivitas gereja,” tambahnya.
Masalah banjir di sekitar area Lubang Buaya memang menjadi isu yang terus muncul. Banyak warga mengeluhkan dampak banjir yang sering terjadi, terutama saat musim hujan tiba. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan infrastruktur secara bertahap, sehingga masyarakat dapat hidup lebih nyaman.
Apresiasi dari Pihak Paroki
Kepala Paroki Kalvari, Romo Johan Ferdinand, menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Pramono Anung atas kehadirannya langsung dalam peresmian gereja. Ia mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberikan dukungan penuh untuk pembangunan gereja ini.
“Kami juga mengapresiasi Gubernur yang menyatakan gereja ini akan terus mendapat perhatian dan dukungan materi dari Pemprov DKI Jakarta,” katanya.
Romo Johan juga menyampaikan bahwa pembangunan gereja ini telah menerima banyak bantuan dari pihak pemerintah. Ia berharap kerja sama yang baik antara paroki dan pemerintah dapat terus berlanjut, sehingga kebutuhan masyarakat di bidang keagamaan dapat terpenuhi secara optimal.
Proses Panjang Pembangunan
Sebelumnya, proses pembangunan gereja ini mengalami berbagai tantangan, terutama dalam hal izin. Selama 33 tahun, pembangunan terhambat karena berbagai kendala administratif. Namun, kini dengan pengajuan IMB yang telah disetujui, keberadaan gereja dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Proses perizinan yang panjang ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa keberadaan tempat ibadah harus diakui dan didukung secara penuh. Dengan adanya gereja ini, masyarakat setempat tidak perlu lagi mencari tempat ibadah di luar wilayah mereka.
Tantangan Masa Depan
Meski peresmian ini menjadi titik awal yang baik, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah perawatan dan pemeliharaan gedung gereja agar tetap dalam kondisi baik. Selain itu, peningkatan kualitas lingkungan sekitar juga menjadi prioritas, terutama dalam menghadapi ancaman banjir yang sering terjadi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan gereja ini dapat menjadi pusat kegiatan rohani yang bermanfaat bagi umat dan masyarakat sekitar. Semoga keberadaannya dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Lubang Buaya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!